MAROS, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten Maros semenjak dibawah kepemimpinan Chaidir Syam - Suhartina Bohari gencar melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Maros.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3ADALDUK KB), Andi Zulkifli Riswan Akbar, S.STP mengatakan, Pemkab Maros sedang berupaya semaksimalnya dalam penanganan stunting di kabupaten Maros.
"Berdasarkan angka prevalensi stunting di Maros tahun 2022 itu sebesar 30,1% dan alhamdulillah terjadi penurunan sebesar 7% menjadikan Kabupaten Maros sebagai daerah dengan prospek positif dalam penanganan stunting," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Andi Riris ini, menyampaikan percepatan program ini mendapatkan angin segar dengan keterlibatan penuh jajaran TNI, dalam hal ini Babinsa di setiap wilayah di kabupaten Maros.
"Bersama dengan jajaran Kodim 1422 Maros, kita berupaya menekan angka stunting. Apalagi kehadiran Dandim yang baru, Pak Nikolas Sirilus sangat serius menanggapi soal ini," ungkap Riris.
Baru-baru ini, Dandim 1422 Maros, Letkol Arm Nikolas Sirilus melaksanakan Rapat Tindak Lanjut bersama Perangkat Daerah Maros, yakni DP3ADALDUK KB, Dinas PMD, Dinkes, Dinsos, juga Bappelitbangda dalam rangka menyusun program keterlibatan Babinsa dalam Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Maros.
"Ini adalah komitmen kita bersama, keberhasilan penanganan stunting adalah tanggungjawab kita bersama. Untuk tahun 2023 ini, dengan keterlibatan jajaran TNI, kita targetkan angka prevalensi stunting turun 20% sehingga pada tahun 2024 kita bisa capai di angka 14%, sebagaimana target Pemerintah," terang Nikolas Sirilus. (Iqbal)