Menag Pesan Masyarakat Tidak Memilih Pemimpin yang Menggunakan Agama Sebagai Alat Politik

  • Bagikan
enteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

JAKARTA, RAKYATSULSEL -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan di tahun politik jangan salah pilih calon pemimpin.

Apalagi calon yang pernah memperalat agama untuk kekuasaan, memperalat agama sebagai pemecah belah umat. Ia meminta masyarakat untuk mengecek betul rekam jejak calon peminpin.

"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," pesan Yaqut di Garut, Minggu (3/9/2023).

Ia juga meminta masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan.

"Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok," kata Gus Men panggilan akrabnya.

Karenanya, pemimpin yang ideal, menurut Gus Men, harus mampu menjadi rahmat bagi semua golongan.

"Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," tegasnya.

  • Bagikan