Partai Koalisi Adu Strategi

  • Bagikan

"Dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi dengan NasDem dan PKS terkait capres dan cawapres yang telah dideklarasikan," ujar dia.

Haikal menyatakan, langkah awal dalam menggarap pemilih di basis NU telah dilakukan
Muhaimin jauh sebelum masuk bursa bakal calon wakil presiden. Menurut dia, Muhaimin telah menemui toko-tokoh NU untuk meminta restu dan dukungan.

Dia menyebut figur Anies dan Cak Imin selama tentu disukai banyak warga di Sulsel karena
pasangan ini dipandang se￾bagai duet figur Islam modernis dan figur Islam tradisional. Ketokohan keduanya juga sudah teruji karena pernah mengemban banyak jabatan penting di
tingkat nasional.

Anies merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja.
Setelah itu, Anies menjabat sebagai Gubernur DKI. Adapun, Muhaimin pernah dipercaya
menjadi Wakil Ketua DPR selama tiga periode dan juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR sejak 2018-2019.

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014, Muhaim￾in menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

"Tentu, semua infrastruktur partai dan simpatisan PKB dan partai pengusung akan berjuang guna memenangkan Anies-Muhaimin," imbuh dia.

Ketua OKK DPW NasDem Sulsel, Tobo Haeruddin mengatakan, pengurus NasDem Sulsel sangat terbuka menerima koalisi bersama PKB dan PKS mengusung Anies-Muhaimin. Menurut dia, pihaknya juga
akan segera mengatur waktu pertemuan dan membicarakan tindak lanjut dan strategi pemenangan bersama.

"Langkah awal kami, akan bertemu dan membahas apa menjadi target dan strategi ke
depan untuk dilakukan di Sulsel," kata Tobo.

Menurut dia, hal ini sangat penting, mengingat sebelum membahas target dan capaian
perlu menyiapkan langkah taktik mengkonsolidasikan semua instrumen partai agar semua harapan berjalan dengan baik.

"Kami ingin menang, maka perlu strategi dan persiapan matang," ucap dia.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Firdaus Muhammad
menilai, duet Anies-Muhaimin merupakan paket yang idel. "Pasangan ini saling melengkapi, meski situasinya masih dinamis," kata Firdaus.

Dia mengatakan, Muhaimin merupakan representasi politik NU yang kekuatannya besar di wilayah Jawa Timur. Firdaus mengatakan, meskipun suara NU berpotensi terbagi, namun PKB lebih berpeluang untuk mendapat pemilih mayoritas. terutama pada kantong-kan￾tong NU di Pulau Jawa.

"Suara NU terbagi tapi PKB lebih berpeluang raup suara NU. Ketokohan Anies Baswedan di Sulsel memiliki pengaruh yang positif. Sehingga, akan mudah diterima," ujar dia.

Manajer Strategi dan Opera￾sional Jaringan Suara Indonesia (JSI) Nursandy Syam melihat
keberadaan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres bisa menutupi kelemahan Anies di Jawa Timur.

"Basis konstituen PKB tak diragukan di Jawa Timur," kata Nursandy.

Dia mengatakan, meskipun suara pemilih PKB belum tentu linear dengan suara pemilih
pribadi, tetapi minimal Muhaimin dipandang representatif dari kalangan NU. "Keberadaan Muhaimin juga bisa menghilangkan narasi politik identitas yang selama ini dilekatkan ke Anies," ujar dia.

Tantangan bagi pasangan Anies-Muhaimin di Jawa Timur, kata Nursandy, adalah upaya
membangun soliditas tokoh-tokoh NU, sehingga mampu merebut ceruk pemilih Nahdliyin secara signifikan.
Nursandy mengatakan, tokoh-tokoh Jawa Timur seperti Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, dan Mahfud MD harus dirangkul bila pasangan Anies-Muhaimin ingin memperoleh basis NU yang lebih besar.

"Jika mereka tidak satu suara ke Anies-Muhaimin, tentu akan terjadi perpecahan suara di kalangan Nahdliyin," imbuh Nursandy. Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Profesor Sukri Tamma mengatakan pasangan
ini bisa mendekati tokoh-tokoh NU untuk menambah elektabilitas dari basis NU. Menurut dia, pasangan ini sangat menaruh harapan bisa dipilih oleh mayoritas pemilih dari NU.

Namun melihat kondisi saat ini, sambung dia, kecenderungan NU sangat sulit terhadap
satu pasangan calon saja. Hasil Pemilu 2019, dari 120 kursi di DPRD Jawa Timur, PKB hanya
memperoleh 25 kursi sementara PDI Perjuangan 27 kursi.

"Bayangannya suara NU akan pecah jika pasangan lain Ganjar atau Prabowo juga mengambil tokoh representasi dari NU juga," ujar dia.

Anies Garap Sulsel Bakal calon presiden Anies
Baswedan dijadwalkan akan menggarap basis suara di Sulsel, bulan ini. Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies, Muhammad Ramli Rahim mengatakan Anies dijadwalkan tiba di Sulsel pada 22-24 September.

Rencananya, Anies akan mengunjungi kawasan Luwu Raya dan Ajatappareng serta mengakhiri kunjungan di Makassar. Ramli mengatakan, khusus di Makassar, Anies akan jalan santai bersama masyarakat Sulsel dalam gerak jalan bersama relawan dan partai pengusung.

Agenda jalan santai juga menjadi pembicaraan Anies Baswedan dan Tamsil Linrung, anggota DPD RI asal Sulsel, serta Ustaz Zaitun Rasmin, Ketum Wahdah Islamiah yang juga hadir di Surabaya.

Ramli telah menugaskan Asri Tadda sebagai koordinator kedatangan Anies Baswedan
di Sulsel termasuk segera berkoordinasi dengan Ustad Tamsil Linrung dan Ustaz Zai￾tun Rasmin yang juga bertemu langsung Anies Baswedan, para pimpinan parpol pengusung dan pendukung serta hal-hal yang perlu dikerjakan.

"Di Kawasan Luwu Raya, kemungkinan kegiatan akan dipusatkan di Palopo dan Belopa, sementara di Kawasan Ajatappareng, kegiatan akan dilaksanakan di Sidrap, Pinrang, ParePare dan Barru," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid mengatakan Anies datang dalam kapasitasnya sebagai capres usungan Koalisi Perubahan.

"Benar (Anies ke Makassar). Tadinya
dijadwalkan tanggal 17 September," kata Amri.
Pimpinan DPRD juga diplot sebagai panitia ini. Mulai dari Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif dan Muzayyin Arif serta Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo. Tokoh nasional yang diundang Ketua Umum
Nasdem Surya Paloh, Presiden
PKS Ahmad Syaikhu. (*)

  • Bagikan