MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tiga mega proyek Pemerintah Kota Makassar yang dicanangkan akan dibangun pada tahun 2023 ini harus tertunda. Yakni, proyek Smart Panyingkulu, Bundaran BTP (Bumi Tamalanrea Permai) dan Makassar Core City Arena (Macca).
Salah satu penyebabnya karena terkendala pada perizinan dari proyek-proyek tersebut. Seperti, izin yang belum dikeluarkan oleh balai untuk proyek Bundaran BTP.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan untuk proyek Bundaran BTP mulai dari anggaran senilai Rp15 milyar hingga desainnya telah siap.
Proyek Bundaran BTP dibangun untuk mengurai kemacetan di sekitar persimpangan Jalan Perintis Kemerdekaan. Lokasinya, berada di perempatan Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, tepatnya di depan Perumahan BTP Makassar.
"Bundaran Tamalanrea, anggarannya sudah siap, gambarnya sudah siap. Satu izin sudah siap, tapi satu izin terganjal lagi di balai mana gitu. Terus Macca musti ditambah 400," terang Danny, sapaan akrabnya, saat ditemui di Kantor Balai Kota Makassar, Senin (11/8).
Sedangkan, untuk proyek Smart Panyingkulu terkendala pada izin pemindahan kabel-kabel milik PLN.
Danny Pomanto mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut, hingga membuatnya merasa cukup kesal karena tidak maksimalnya koordinasi dengan pihak-pihak lain yang bersangkutan.
"Jadi memang ini hal-hal sepele sebenarnya yang menyangkut dengan koordinasi dengan pihak yang lain. Cukup mengesalkan sebenarnya," ucap Danny.
"Kan yang susah anggarannya, ternyata yang sudah pindah kabel ini. Tidak mudah. Orang-orang kadang cuek," sambung Danny.
Maka dari itu, Danny berencana di tahun 2024 mendatang akan berfokus pada pembangunan saluran kabel untuk realisasi proyek Smart Panyingkulu dan lebih tegas lagi kepada pihak-pihak terkait.
"2024 saya akan konsentrasi di bahu jalan. Karena saya akan bikin saluran kabel untuk itu, saya akan lebih keras lagi dengan pihak lain," tutup Danny. (Shasa/B)
