Kembali Kukuhkan Tiga Guru Besar, Kini Unhas Punya Profesor Terbanyak

  • Bagikan

Permasalahan geoteknik yang sering kita hadapi antara lain keruntuhan lereng (longsor), penurunan tanah, kegagalan struktur pondasi (gedung, jalan dan jembatan), gempa dan lainnya.

"Keseluruhan bermuara pada permasalahan daya dukung dan kestabilan tanah pendukungnya," jelasnya.

Sedangkan, Prof. Dr. Eng. Ir. Jalaluddin, ST., MT menyampaikan pidatonya yang berjudul Rekayasa Teknologi Alat Kalor Penukar Kalor Untuk Pemanfaatan Energi Terbarukan.

Kebutuhan energi di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan penduduk.

"Sumber energi yang andal dan terjangkau merupakan penopang dan prasyarat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Heat Exchanger atau alat penukar kalor merupakan suatu peralatan yang memfasilitasi pertukaran kalor antara dua atau lebih fluida yang mempunyai temperatur berbeda ataupun perpindahan kalor dari suatu sumber kalor.

"Rekayasa teknologi alat penukar kalor khususnya yang memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti energi matahari dapat dimaksimalkan penggunaannya untuk kebutuhan suplai air panas baik untuk kebutuhan residential. bangunan pemerintah dan komersial maupun industri," tuturnya.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Arifuddin, M.T. menyampaikan pidatonya yang berjudul Perencanaan dan Perancangan Kota Berbasis Sosio-Kultural.  Dinamika urbanisasi, memotivasi pembangunan fisik kota, namun demikian perlu upaya menjaga harmoni antara manusia, lingkugan buatan.

"Dan alam Kota bukan hanya suatu bentuk fisik formal semata, tetapi juga mengandung institusi manusia dan tempat kehidupan," katanya.

Perencanaan dan perancangan kota di Indonesia jarang mengakomodasi keberagaman struktur sosio-kultural Para perancang kota justru melihat kota sebagai physical artifact ketimbang sebagai cultural artifact.

"Fenomena kota seperti degradasi kualitas hidup, interaksi masyarakat, layanan pemerintah, dan rendahnya partisipasi masyarakat, menunjukkan urgensi pemenuhan dimensi sosio-kultural perencanaan & perancangan kota yang harus diterapkan," jelasnya. (Yadi/A)

  • Bagikan