Harga Beras Merangkak Naik, Disperindag Sulsel Wanti-wanti Harga Gula Menyusul

  • Bagikan
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulsel, Rahayu Juita Ghalib

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Harga beras  pada sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar dalam dua pekan terakhir mulai merangkak naik.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Rahayu Juita Ghalib, menyampaikan kenaikan harga beras itu tak hanya pada beras medium saja, pun dengan harga beras premium.

Kata dia, kenaikan harga beras itu terjadi di tiga pasar tradional Makassar yaitu, Pasar Pannampu, Pasar Pa'baeng-baeng, dan Pasar Terong. bahkan harga beras itu mulai merangkak pada akhir bulan Agustus lalu.

“Ini dua minggu terakhir memang September bahkan di akhir Agustus harga beras permium dan medium itu sudah naik di tiga pasar tradisional yang kami pantau,” paparnya saat dikonfirmasi oleh Rakyat Sulsel, Jumat (22/9/2023).

Ia membeberkan, untuk harga eceran tertinggi (HET) beras medium ialah Rp 10.900 dan harga dipasaran saat ini itu mencapai Rp 12.000 per kilogram, begitu juga dengan harga beras premium dengan HET Rp 13.900 harga dipasaran saat ini berada pada angka Rp 14.000 per kilogram yang sebelumnya itu Rp 12.000 per kilogram.

ia mengutarakan, untuk jumlah permintaan konsumen itu tak berbeda jauh dengan beberapa waktu sebelumnya, menurutnya kenaikan harga itu dipengaruhi oleh kondisi cuaca El Nino yang sudah memberikan dampak pada sejumlah sentra padi di sulsel.

“Permintaan sebenarnya rata-rata seperti bulan sebelumnya, mungkin dipengaruhi oleh cuaca, produksi daerah sentra penghasil padi agak berkurang  karena cuaca kurang bagus sehingga hasil panen juga menurun,” tuturnya.

“Kalau dua tahun terakhir itu stabil kan, Sulsel swasembada pangan,” tambahnya.

Ia melanjutkan, selain harga beras mengalami kenaikan harga juga pada komoditas gula pasir konsumsi juga diwanti-wanti karena penghentian impor dari Negara India. “Gula pasir konsumsi tidak suplai dari india, perbulan ini,” kata Rahayu Juita Ghalib.

Hari besar keagamaan (Maulid Nabi Muhammad SAW, 26 september 2023) juga mulai mempengaruhi harga daging ayam broiler yang sebelumnya seharga Rp 22.000-24.000 per kilogram kini sudah di obral dengan harga Rp 28.000-30.000 per kilogram.

Untuk harga rempah-rempah sendiri lanjut Rahayu Juita Ghalib mengklaim juga masih terbilang stabil sampai pekan ini. “Rempah masih terbilang stabil, seperti bawang merah dan lainnya,” paparnya.

Ia menyampaikan sebelumnya pada bulan Agustus lalu pihaknya telah melakukan gerakan pasar murah di beberapa kabupaten dan kota di Sulsel. (Abu/B)

  • Bagikan