MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Atensi terhadap OPD rendah serapan diharapkan menjadi solusi untuk memaksimalkan serapan anggaran Pemprov Sulsel yang saat ini baru berkisar 54 persen atau Rp5.487.418.512.423 dari jumlah APBD 2023, Rp10.071.896.004.763.
Hal itu juga diutarakan oleh Pengamat Politik dan Pemerintah Unhas, Sukri Tamma, Senin (2/10/2023).
Kata dia, ‘Warning’ untuk OPD serapan rendah tentu merupakan langkah Pj Gubernur untuk memaksimalkan serapan anggaran di sisa waktu “Injury time” saat ini, (Triwulan IV). Dengan itu percepatan program harus segera dilakukan.
“Ini tentu tidak ada jalan lain selain mempercepat proses memastikan program- program yang masih bisa dikerjar dalam rentan waktu yang sekitar dua bulan ini,” cetusnya.
Bahkan kata dia, dalam kurun waktu yang kurang dari tiga bulan ini program harus benar-benar dilaksanakan untuk menunjang efektifitas penyerapan anggaran.
“Memang ini menjadi warning yah, karena waktu efektif hanya tinggal 2 setengah bulan saja, namun kemudian setiap OPD harus menyelesaikan program untuk merealisasikan serapan anggaran, tentu menjadi warning, (jika tidak maksimal,red),” paparnya.
Ia mengutarakan dari serangkaian upaya yang dilakukan oleh Pj Gubernur dan para kepala OPD untuk memaksimalkan penyerapan anggaran diharapkan dapat menjadikan evaluasi untuk tahun anggaran berikutnya.
“Mereka harus memastikan program-program yang masih bisa dikejar dalam rentan waktu yang sekitar dua bulan ini, sekaligus bahan evaluasi untuk mempersiapkan program berikutnya di tahun berikutnya, agar penyerapannya tidak terhambat seperti saat ini,” ulasnya.
“Para OPD mesti segera menyelesaikan program, harus memaksimalkan sasaran capaian kinerja (penyerapan anggaran), paling penting untukm serapan anggaran yang masih rendah,” pungkasnya.
Untuk Informasi, tiga OPD dengan serapan terendah ialah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel dengan realisasi serapan anggaran 20.11 persen atau Rp Rp 145.932.398.884 dengan target serapan APBD 2023 Rp 725.608.832.441.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel dengan realisasi serapan anggaran 23.44 persen atau Rp 10.960.134.681 dengan target serapan APBD 2023 Rp 46.764.853.794.
Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang Sulsel, dengan realisasi serapan anggaran 25.04 persen atau Rp 79.331.598. 376 dengan target serapan APBD 2023 Rp 316.747.398.414.
Sebelumnya diberitakan, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Bahtiar Baharuddin menyampaikan sekaitan dengan serapan anggaran Pemprov Sulsel yang masih rendah sesegera akan melakukan rasionalisasi dan harmonisasi kegiatan untuk memaksimalkan serapan anggaran.
“Segera kita lakukan rasionalisasi dan harmonisasi supaya penyerapan anggaran itu bisa dimaksimalkan.” kata Bahtiar.
Bahkan kata dia, akan terus melakukan evaluasi terhadap OPD yang tidak memiliki peningkatan serapan anggaran di sisa waktu tahun anggaran ini. "Habis ini saya kumpulkan lagi kawan-kawan untuk mengetahui apa penyebabnya (serapan kurang,red ),” tegasnya.
Terkait atensi terhadap OPD rendah serapan, ia menjawab dengan tegas “Pasti (memberikan atensi evaluasi,red) saya ini kan baru dua minggu,” ungkapnya. (AbuHamzah/B)