MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Perebutan nomor urut di internal Golkar akhirnya berakhir. Nurdin Halid akhirnya menggeser Taufan Pawe di nomor urut 1.
Manager Strategi Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan pastinya memberikan dampak kepada seluruh Bacaleg terutama psikologis dan bagaimana Caleg tersebut mensosialisasikan dirinya.
"Nomor urut memberi dampak psikologis terkait gengsi politik dan lebih memudahkan dalam upaya mensosialisasikan dirinya dengan nomor cantik," katanya.
Namun kata Sandy sapaan Nursandy pengaruhnya kecil bagi keterpilihan karena saat ini perhitungan suara menggunakan sistem pemilu proporsional terbuka. Jika Pemilu menggunakan proporsional tertutup maka nomor urut 1 diuntungkan.
"Karena kemenangan bukan terletak dari nomor urut tetapi bagaimana kerja-kerja politik yang dilakukan dalam upaya meyakinkan pemilih," singkatnya.
Disinggu untuk Pertarungan di internal partai Golkar di daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II untuk DPR RI sangat sengit. Dimana sejumlah tokoh potensial berpotensi menggeser dua kandidat petahana yakni Suprisya dan Andi Rio Idris Padjalangi.
Mulai dari wakil ketua Umum (Waketum) Golkar Nurdin Halid, ketua DPD Golkar Sulsel, Taufan Pawe, hingga mantan bupati dua periode, Andi Fahsar M. Padjalangi dan Syamsuddin Hamid
Nursandy Syam mengatakan komposisi bacaleg Golkar di dapil Sulsel II terbilang sangat kompetitif.
"Hadirnya Nurdin Halid dan Taufan Pawe membuat petahana Andi Rio Padjalangi dan Supriansa tak bisa bersantai jika kembali ingin terpilih," katanya.
Dirinya menyebutkan bagi Golkar tentu menjadi keuntungan memiliki bacaleg yang kompetitif tapi potensi gesekan di internal menjadi besar. "Aroma persaingan di dalam lebih terasa," singkatnya. (Fahrullah).