Dalam Kurun Waktu 5 Tahun, Damkar Makassar Sebut Kasus Kebakaran Tertinggi Terjadi di Tahun 2023

  • Bagikan
Armada Pemadam Kebakaran

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Peristiwa kebakaran di Kota Makassar terus meningkat beberapa bulan terakhir. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir mulai tahun 2019 hingga 2023 menunjukkan tren yang signifikan. 

Kepala Damkar Kota Makassar, Hasanuddin mengungkapkan tahun 2023 menjadi jumlah peristiwa kebakaran tertinggi. 

Sepanjang tahun 2023 periode Januari hingga Oktober telah terjadi 316 kasus kebakaran di Kota Makassar. Di mana, bulan September menjadi terbanyak yakni 85 kasus. 

Sedangkan, kata Hasanuddin, jumlah peristiwa kebakaran paling rendah yakni di tahun 2021 hanya 138 kasus. 

Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar mencatat di tahun 2019 peristiwa kebakaran terjadi sebanyak 305 kasus, di tahun 2020 sebanyak 141 kasus, lalu tahun 2021 yakni 138 kasus dan tahun 2022 sebanyak 151 kasus. 

Hasanuddin mengungkapkan kebakaran lahan dan alang-alang menjadi penyebab utama peningkatan drastis jumlah kebakaran di tahun 2023. 

"Di tahun 2023 kasus kebakaran meningkat pesat dari tahun-tahun sebelumnya, dengan penyebab terbanyak yaitu kebakaran lahan dan alang-alang," terang Hasanuddin, Rabu (18/10). 

Sementara itu, Kepala Seksi Kebakaran dan Investigasi Damkar Kota Makassar, Andi Akbar Ikhsan mengakui adanya peningkatan jumlah kasus kebakaran selama bulan September 2023.

Peristiwa tersebut didominasi oleh kebakaran lahan atau alang-alang sekitar 70 persen dan 30 persen oleh kebakaran bangunan seperti pemukiman warga dan gudang.

Sebagai rincian, penyebab kebakaran terbanyak disebabkan oleh sampah atau alang-alang yakni 57 kasus. Untuk korsleting listrik sebanyak 14 kasus, kompor yakni 1 kasus, lilin ada 2 kasus, dan penyebab yang tidak diketahui sebanyak 10 kasus. 

Andi Ikhsan mengatakan peningkatan jumlah kebakaran yang terjadi ada kemungkinan disebabkan oleh pengaruh suhu panas akibat musim kemarau yang diperparah oleh El Nino. 

"Kemarin itu cuaca hingga 34 derajat itu memang sangat-sangat berpotensi untuk terjadinya kebakaran," ungkap Andi Ikhsan. 

Tak hanya itu, gesekan ranting alang-alang yang kering akibat angin yang kencang juga dapat memicu kebakaran alang-alang. 

Andi Ikhsan pun mengimbau kepada masyarakat untuk saat ini tidak melakukan pembakaran sampah yang dapat memicu terjadinya kebakaran lahan atau alang-alang.

"Bakar sampah untuk sebaiknya di tahan-tahan dulu karena bisa saja saat membakar sampah kondisi di sekitarnya kering dan suhu panas dari cuaca yang ekstrem akhirnya kebakarannya bisa melebar," tutup Andi Ikhsan. (Shasa/B)

  • Bagikan