Gelar Panen Raya, Bupati Maros: Kita Akan Terus Mendukung Program Prioritas Gubernur Sulsel

  • Bagikan
Balai Besar Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian Sulawesi Selatan, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian RI menggelar Temu Lapang Diseminasi Hasil Standarisasi Instrumen Pertanian Komoditi Padi, sekaligus panen raya di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Jumat (20 Oktober 2023).

MAROS, RAKYATSULSEL -- Balai Besar Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian Sulawesi Selatan, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian RI menggelar Temu Lapang Diseminasi Hasil Standarisasi Instrumen Pertanian Komoditi Padi, sekaligus panen raya di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Jumat (20 Oktober 2023).

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sulsel, Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si merasa heran terhadap pemerintah kabupaten Maros. Pasalnya, banyak bupati di Indonesia itu rata-rata mengeluh akibat kondisi kemarau yang menjadikan banyak daerah gagal panen. Maros, menurutnya aneh, karena menggelar panen raya di tengah elnino.

"Dari 514 bupati, jarang sekali ada yang seperti Pak Chaidir Syam. Di Indonesia sekarang, lagi pusing semua bupati. Banyak yang curhat gagal panen di daerahnya karena elnino. Lah ini Maros, malah panen. Ini mengherankan yah, tapi luarbiasa ini Maros. Orang Maros ini hebat, orang kecamatan Bantimurung, khususnya petani kita di desa Alatengae ini," ujar Bahtiar.

Dirinya juga menghaturkan terima kasih sebesarnya kepada para petani, yang baginya merupakan ujung tombak pertahanan dan ketahanan pangan negeri ini.

"Terimakasih kepada kita semua, kepada Petani. Mewakili Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kami sangat berterimakasih. Atas peranan kita semua, Indonesia disebut sebagai lumbung pangan. Kalau bukan karena kita semua, Indonesia ndak akan bertahan. Karena pertahanan utama kita sesungguhnya bukan soal senjata, tapi soal pangan. Dan alhamdulillah Sulsel ini adalah lumbung pangannya Indonesia. Itu berkat kita semua." Sambungnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Selatan, Sri Sasmita Dahlan, S.P., M.Si mengatakan pihaknya telah melaksanakan standar SNI Indonesian Good Agricultural Practices.

"Benih yang kita gunakan di sini, itu Inpari 4, kami dalam prosesnya telah melakukan sesuai standar, jadi ini aman untuk dikonsumsi kemudian mampu bersaing di pasar global. Kami sudah lakukan sesuai dengan standar SNI 8969:2021 IndoGAP sebagaimana yang ditetapkan Badan Standarisasi Nasional," ujar Sasmita.

Ia melanjutkan, benih Inpari 4 di wilayah kabupaten Maros, khususnya di Kecamatan Bantimurung itu sangat potensial.

"Inpari 4 kalau kita lihat potensi ini 8,8 ton, kalau dari penyuluh disampaikan bahwa ini bisa mencapai 9,6 ton dari hasil ubinan dengan persen susutnya yakni 15 persen. Jadi potensinya ini kita bisa hasilkan di angka 8,8 ton tiap hektar sawah petani kita, potensi di sini benar-benar maksimal," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Maros, H.A.S Chaidir Syam, S.IP., M.H menegaskan, bahwa pemerintah kabupaten Maros akan senantiasa mendukung setiap program-program prioritas Gubernur Sulawesi Selatan.

"Tadi kepala balai sampaikan, bahwa kandungan gizi dari padi kita ini juga dapat mencegah terjadinya stunting. Ini juga merupakan program prioritas bapak Pj. Gubernur kita, jadi kita akan terus mendukung program prioritas beliau. Apalagi ini tentu untuk kemaslahatan untuk kebermanfaatan bagi masyarakat kita," tegas Chaidir Syam.

Diketahui, kegiatan tersebut, selain dihadiri oleh ratusan petani Desa Alatengae, juga dihadiri pula oleh Kepala BSIP Sulsel, Kadis TPHbun, Kabulog Sulselbar, Kapolres Maros, Dandim Maros. (Ikbal)

  • Bagikan