TAKALAR, RAKYATSULSEL - Warga binaan perempuan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar senantiasa istiqomah belajar Al-Quran, hal itu terbukti lewat antusiasme warga binaan mengikuti kegiatan secara rutin di bawah bimbingan ustazah Ummah Zumannah dan Ustazah Riani dari Wahdah Islamiyah Kabupaten Takalar.
"Tidak ada kendala MasyaAllah, semuanya semangat untuk belajar mengaji. Itupun kendalanya, kalo misal ada tahanan yang buta huruf. Tidak tau pake bahasa Indonesia, cuma bahasa Makassar," kata Ustazah Riani, Sabtu (28/10).
"Tapi kami tertantang, dan MasyaAllah semangatnya untuk belajar mengaji dan belajar salat luar biasa," tambahnya.
Ustazah Riani menambahkan jika dirinya merasa bahagia bisa terlibat memberikan pembinaan kepada warga binaan.
"Itu belajarnya mulai dari Alif, kalo pun ada yang sudah tau mengaji kami perbaiki bacaannya. Kalo ada napi baru kami tanya dulu salatnya, wudunya, kalo belum bisa kami ajarkan," tuturnya
"Kami juga merasa bahagia bisa mengajar di dalam karena di dalam itu rata-rata tidak tau mengaji, perkembangannya sudah memuaskan karena sekarang hafalannya sudah bagus," tambahnya.
Kepala Lapas Takalar, Ashari, menjelaskan jika pembinaan dirosa bagi warga binaan perempuan merupakan bagian dari program pembinaan hasil dari kerja sama dengan Wahdah Islamiyah Kabupaten Takalar.
"Tahun lalu kami sudah tanda tangani perjanjian kerja sama dengan Wahdah Islamiyah terkait upaya optimalisasi pembinaan agama di Lapas Takalar, pengajaran dirosa ini merupakan hasil dari kerja sama itu," pungkasnya. (Tiro)