MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Salah satu Keluhan Masyarakat yang sering disampaikan disela-sela kunjungan Gubernur Sulawesi Selatan terkait kelangkaan BBM dan LPG Bersubsidi disikapi serius oleh Pemprov Sulsel.
Plh. Sekretaris Daerah, H. A. Muh. Arsjad, pun langsung mengundang pihak terkait termasuk Satgas Pangan Polda Sulsel dan OPD terkait meliputi Dinas ESDM, Satpol PP, Dinas Perindag, Dishub dan Biro Ekbang.
Muh. Arsjad dalam arahan pengantarnya menyampaikan bahwa Pemerintah wajib selalu hadir disaat masyarakat mengalami hal-hal yang akan mengganggu produktivitas mereka, apalagi bagi para petani, nelayan, pelaku UMKM dan masyarakat umum lainnya yang membutuhkan intervensi kebijakan terkait subsidi BBM dan LPG.
"Termasuk berharap agar ada penambahan kuota BBM dan LPG Subsidi sebab dalam kondisi seperti ini petani telah melakukan konversi dari BBM ke Gas dengan pemanfaatan pompa pada saat kemarau," ungkap Muh Arsjad.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah juga memberikan kesempatan secara bergilir kepada para peserta rapat, mulai dari Biro Ekbang yang menyampaikan, bahwa kelangkaan BBM dan LPG Subsidi karena pembagian kuota berdasarkan jumlah KK miskin, sedangkan penggunaan BBM dan LPG Subisidi juga dimanfaatkan bukan hanya untuk keperluan rumah tangga, akan tetapi termasuk kegiatan dibidang pertanian, peternakan (budidaya ayam potong) dan nelayan yang telah melakukan konversi dari BBM ke Gas.