Musim Hujan, BPBD Makassar Keluarkan Panduan Keamanan Banjir, Begini Isinya

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kota Makassar telah memasuki musim penghujan. Hal itu berdasarkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar yang telah mengeluarkan peringatan dini waspada cuaca dengan curah hujan tinggi pada Desember 2023.

Di mana, Sulawesi Selatan dalam waktu sepekan ke depan hingga 7 Desember 2023 berpotensi mengalami curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Curah hujan yang tinggi tersebut berpotensi menyebabkan terjadi bencana hidrometeorologi seperti potensi longsor, banjir bandang dan genangan pada daratan rendah di kawasan perumahan maupun lahan pertanian/perkebunan yang juga berpotensi menyebabkan kerusakan.

Maka dari itu, Badan Panggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mengeluarkan panduan keamanan banjir bagi masyarakat Kota Makassar.

Kepala BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin mengatakan panduan tersebut terdiri dari tiga bagian yakni pahami, kenali dan tangani.

Yang mana pertama-tama masyarakat harus memahami apa itu banjir. Banjir merupakan melimpahnya air ke daratan yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, air pasang, deforestasi di hulu dan tidak adanya resapan air.

Kedua, kata Hendra, masyarakat harus mengenali resiko banjir seperti terseret arus dan tenggelam, kedinginan dan terjangkit penyakit diare, kolera dan kulit. Lanjut, tersengat listrik.

"Masyarakat juga musti mewaspadai bahaya banjir yaitu hunian yang berada di daerah rawan banjir, bangunan dan pondasi yang tidak tahan banjir, serta ketidakpedulian masyarakat dengan kelestarian lingkungan," terang Hendra.

Terakhir, masyarakat harus mengetahui penanganan banjir sebelum memasuki musim hujan. Masyarakat perlu membersihkan saluran air, menanam pohon dan tidak membuang sampah sembarangan. Pahami gejala banjir seperti curah hujan yang tinggi.

"Menentukan daerah evakuasi yang aman dengan sanitasi dan siapkan tas siaga yang berisi pakaian, dokumen penting, senter, makanan dan minuman, kotak P3K serta uang tunai," ucap Hendra.

Lanjut, penganan saat banjir yaitu masyarakat mematikan listrik, mengamankan dokumen penting dan barang berharga, pantau kondisi banjir melalui sumber informasi yang resmi dan bersiap mengungsi jika diperlukan. Mendahulukan orang sakit, lansia, balita dan ibu hamil untuk dievakuasi dan bawa tas siaga.

Setelah banjir telah surut, Hendra menyebut masyarakat membersihkan bekas banjir memakai alas kaki dan antiseptik, menyiapkan air bersih untuk dikonsumsi, berhati-hati terhadap binatang berbisa dan waspada banjir susulan. (Shasa/B)

  • Bagikan