Kaesang Blusukan ala Jokowi

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep melakukan kunjungan ke Sulawesi Selatan selama dua hari. Sejumlah agenda baik formal maupun non formal disiapkan para kader di daerah ini. Meniru gaya ayahnya yang rutin blusukan untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas. Mengunjungi pesantren, bermain sepakbola, hingga blusukan ke pasar-pasar akan dilakoni putra bungsu Presiden Jokowi itu.

Kaesang sudah tiba di Makassar pada Selasa 12 Desember pagi. Dalam rundown acara yang diterima Rakyat Sulsel, Kaesang akan mengikuti acara yang cukup padat selama dua hari kunjungannya di Sulsel.

Putra Jokowi itu langsung berkunjung ke Pesantren Gombara di Maros setelah mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin. Setelah itu, Kaesang bertemu dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia dan Komunitas Tionghoa, bermain sepakbola, dan kopi darat dengan pengurus dan kader PSI Sulsel. Dia juga menyempatkan waktu bertemu dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Selain itu, Kaesang juga meniru kebiasaan ayahnya kala turun ke 'bawah' yakni mengunjungi pasar-pasar. Pagi ini, dia dijadwalkan akan blusukan ke Pasar Terong, Pasar Bacan, dan kembali bertemu dengan kelompok milenial dan influencer di dua tempat yang berbeda. Kaesanfg diajdwalkan kembali ke Jakarta siang ini sekitar pukul 14.30 wita.

Kunjungan dua hari ke Makassar dinilai dapat mengerek elektorat PSI Sulsel. Manajer Strategi Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan kunjungan Kaesang di Sulsel tak terlepas dari upaya PSI untuk menaikkan elektoralnya.

"Selama ini, kan, PSI hanya melakukan penetrasi melalui baliho dan atribut ruang publik lainnya," kata Nursandy.
Menurut dia, semakin intens Kaesang turun ke daerah dan melakukan kegiatan yang bersentuhan langsung ke masyarakat tentu akan semakin baik bagi PSI. Namun, kata Nursandy, upaya itu belum cukup bagi PSI untuk bisa meraih kursi di Sulsel.

"Tak cukup hanya Kaesang seorang diri. Mesin parpol perlu digerakkan secara masif bila PSI ingin bersaing dengan partai politik yang sudah mapan di Sulsel," imbuh dia.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Profesor Sukri Tamma mengatakan orang lebih banyak berpandangan PSI itu partai yang bisa besar di Jakarta saja dan tidak terlalu banyak terdengar di daerah-daerah lain.

"Dengan kunjungan Kaesang pastinya mendapatkan efek karena PSI selama ini tidak terlalu banyak melakukan kegiatan di daerah," kata Sukri.

Menurut dia, kunjungan Kaesang ke Sulsel ini sangat penting karena PSI telah mengikuti kontestasi politik pada Pemilu 2019. Meski kala itu, PSI namun tak mampu meraih kursi baik itu kabupaten/kota hingga provinsi. Berbeda dengan partai lain yang mampu meraih kursi di kabupaten/kota pada Pemilu 2019 walaupun kursi mereka masih kecil seperti Partai Perindo dan Partai Berkarya.

"Jadi Kaesang bisa memanfaatkan 'Jokowi Efek' karena biar bagaimanapun Kaesang merupakan putra Jokowi," imbuh Sukri.

Kunjungan Kaesang juga tidak bisa hanya dipandangan sebagai ketua umum PSI. Menurut dia, akan ada efek elektorat karena sebagian orang memandang sosok Kaesang yang ditopang oleh ayahnya, Jokowi.

"Sehingga masyarakat melihat yang datang ini putra Jokowi. Paling tidak simpatisan Jokowi bisa menentukan pilihan ke PSI," imbuh dia.

Sementara itu, saat bertemu degan Danny Pomanto, Kaesang memberikan sinyalemen dukungan kepada wali kota Makassar tersebut untuk maju di Pemilihan Gubernur Sulsel 2024. Kaesang menilai, kinerja dan prestasi Danny Pomanto sangat bagus karena mampu branding Makassar terkenal hingga ke mancanegara.

"Saya kira Pak Wali, sangat baik, yah. Menjual Makassar lengkap dengan perkembangannya," kata Kaesang.

Menurut dia, Danny andal dalam membangun kota. Dengan begitu, ia berharap agar Danny tak hanya sebatas wali kota saja, namun, harus menatap kontestasi politik di masa mendatang.

Ia juga menyampaikan bahwa kehadiranya di kota Makassar, dalam rangka safari politik PSI dan mengunjungi beberapa tokoh di Makassar dan Sulsel. Namun, ia tak mengaitkan dengan Pilpres 2024.

"Selain ke wali kota agendanya, kami juga ketemu beberapa tokoh masyarakat di Makassar. Banyak hal tapi tidak terkait dengan Pilpres," imbuh dia.

Pada kesempatan ini, Danny menyampaikan, sebagai wali kota dan pembina partai politik akan terbuka dan menerima tamu dari luar Sulsel.

"Saya sangat berbahagia hari ini, dikunjungi Ketum PSI. Sebuah kehormatan bagi Pemkot dan masyarakat Makassar," ujar Danny.

Tanggapi Hasil Survei

Sementara itu, tim pemenangan calon presiden tidak ingin terlena pada hasil survei. Mereka semua fokus bekerja agar kandidat yang didukung bisa memang pada Pilpres 14 Febuari mendatang.

Wakil Ketua TKD Prabowo-Gibran Sulsel, Mudzakkir Ali Jamil menegaskan, pihaknya sudah memprediksi sejak jauh hari, elektabilitas kandidatnya bakal melejit. Itu dilihat dari penerimaan masyarakat di bawah.

"Kami sebelumnya sudah memproyeksikan, pasangan Prabowo-Gibran elektabilitasnya akan meningkat. Ini seiring dengan tingkat penerimaan yang terus menunjukkan tren positif," kata Mudzakkir.

Dirinya melanjutkan, elektabilitas ini juga dipengaruhi oleh basis pemilih Prabowo yang cukup kuat di Sulsel. Hal itu bisa dilihat dari perolehan suara Prabowo pada Pilpres 2019 mencapai angka 57 persen di Sulsel.

"Basis pemilih Prabowo di Sulsel sangat kuat. Ini bisa kita lihat dari perolehan suara Pilpres 2019 lalu sekitar 57 persen. Mungkin ada perpindahan ke pasangan lain, tetapi pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 lalu pindah kepada pasangan Prabowo-Gibran. Jadi pasangan ini mendapatkan limpahan suara yang signifikan," ujar dia.

Dirinya menegaskan bahwa kinerja TKD dari Koalisi Indonesia Maju juga menunjukkan pergerakan yang solid di lapangan. Sehingga, pekerjaan bisa dilakukan secara merata dan solid, sesuai dengan wilayahnya masing-masing.

"Program yang ditawarkan Prabowo-Gibran sangat diterima masyarakat. Jika survei terbaru Prabowo-Gibran saat ini 46,7 persen, kami optimis insyaallah Prabowo-Gibran akan menang di Sulsel dengan capaian di atas 60 persen," tegasnya.

Namun pihaknya tidak ingin terlena hasil survei tersebut dan senantiasa bekerja agar t perolehan target 60 persen.

"Kami gerakkan seluruh instrumen koalisi untuk menjangkau pemilih di pelosok, dengan melakukan door to door campaign. Kami juga sedang mempersiapkan relawan saksi di TPS, untuk menjaga dan mengawal suara Prabowo-Gibran," kata Mudzakkir.

Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Sulsel, Darmawangsa Muin mengatakan survei tersebut meninggalkan dua rivalitasnya karena itu bentuk kerja-kerja nyata dari seluruh relawan dan partai pengusung.

"Tapi kami di TKD Sulsel terus mengajak tim berkolaborasi untuk meningkatkan angka elektabilitas Prabowo ini," katanya.

Dirinya pun memiliki keyakinan jika dua bulan terakhir ini Prabowo-Gibran mampu meraih kemenangan satu putaran dengan target 65 persen kemenangan secara nasional.

"Kami optimis 65 persen itu bisa tercapai pada 14 Februari nanti," jelasnya.

Berdasarkan survei Litbang Kompas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada pada posisi teratas dengan elektabilitas 39,3%.Di Sulawesi Selatan, lembaga survei Public Policy Network (Polinet) juga telah merilis hasi survei mereka yang juga menyatakan bahwa pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran memimpin dengan 46,0%.

Kemudian disusul oleh pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) 29,0%. Lalu pasangan Ganjar-Mahfud 19,0%. Dan terakhir, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 6,0%.

Anggota TKD Anies-Cak Imin Sulsel, Muh Amri Arsyid mengatakan tidak melihat pada hasil survei, akan tetapi kolaborasi partai dan tim serta relawan terus bekerja untuk menaikkan elektabilitas AMIN di Sulsel dan nasional.
"Tujuan kami bagaimana AMIN menang di Pilpres. Soal survei kami tidak menanggapi soal itu. Tugas kami bagaimana koalisi bekerja," ujar Amri.

Dari kubu AMIN yang juga menempati posisi kedua di bawah pasangan Prabowo-Gibran, menjadikan hasil survei sebagai referensi serta motivasi untuk mengkampanyekan pasangan nomor urut 1 itu.

"Apapun hasil dari teman-twman lembaga survei kami jadi semangat bekerja, tapi hasil akan terlihat saat hari pencoblosan," ucap dia.

Ketua PKS Sulsel itu menyebutkan, akan terus berkolaborasi dengan partai koalisi untuk terus menaikkan elektabilitas AMIN di Sulsel. Menurutnya, dengan cara tersebut akan terpenuhi target pemenangan.

"Tentu, pelan tapi pasti upaya yang kita lakukan dengan cara kolaborasi ini diharapkan terus bisa menaikkan elektabiltas AMIN," ucap Amri.

Amri mengatakan pihaknya tidak meyakini hasil-hasil survei 100 persen. Tapi, lanjut dia, hasil survei tersebut bisa memantik motivasi bagi PKS sebagai partai pengusung untuk memenangkan AMIN di Sulawesi Selatan.

"Tidak gusar dengan publikasi ada. Yang kami yakini kalau Sulsel saat ini AMIN masih yang tertinggi. PKS menang, Anies Presiden," sebutnya.

Lebih lanjut, Amri membeberkan bahwa saat ini partai Koalisi Perubahan di Sulsel sedang menyiapkan perampungan Tim Pemenangan AMIN. Setelah rampung, kata dia, pihaknya akan segera menggencarkan kampanye di Sulawesi Selatan.

"Kami yakin solid, meskipun karena Tim Pemenangan Provinsi belum seutuhnya terbentuk. Setelah beres kita gaspoll," kata dia.

Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Sulsel Ganjar-Mahfud, Udin Saputra Malik mengaku santai menanggapi turunnya elektabilitas paslon nomor urut 3 itu di survei terkini. Hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga hasilnya memang fluktuatif karena dipengaruhi banyak hal. Namun, dia meyakini bahwa beberapa bulan ke depan akan ada kondisi yang mempengaruhi elektabilitas naik.

"Kami yakin beberapa bukan kedepan sisa waktu ada elektabilitas pak Ganjar-Mahfud terus naik. Kami optimis hal itu," ujar Udin.

Menurut Udin, pihaknya punya lembaga survei internal. Diyakini survei internal yang dimiliki bebas dari afiliasi dan intervensi pihak manapun. "Tentu ada lembaga survei intependen. Kami percaya survei internal kita. Karena itu yang paling steril dari intervensi-intervensi pihak manapun," kata Dokter Udin.

Politisi PDIP itu juga mengakui hasil survei internalnya sudah dirilis kalangan internal TPD dan partai koalisi. Namun, ditegaslan bahwa hasil survei itu digunakan untuk pemetaan internal pim pemenangan.

"Sudah ada hasilnya survei memperlihatkan keunggulan Ganjar-Mahfud. Tapi itu untuk konsumsi pemetaan internal kami TPD," ujar dia.

Sebelumnya, Direktur Polinet, Rizal Fauzi mengatakan penyebab unggulnya pasangan nomor urut 2 di Sulsel adalah karena sosok Prabowo Subianto yang sejalan dengan kriteria pemimpin tegas yang disenangi masyarakat Sulawesi Selatan. Itu juga sejalan dengan hasil-hasil Pilpres 2019 kemarin. Bahwa memang Pak Prabowo ini punya basis kurang lebih 30% di Sulsel.

Faktor lain, kata dia, tentu adalah efek dari kinerja Presiden RI, Joko Widodo. Di mana, lanjut Rizal, sudah ada sekitar 70% lebih masyarakat Sulawesi Selatan tahu bahwa Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
"Dan itu juga berkaitan dengan Gibran ini sebagai representasi pemuda dengan gaya kampanye sesuai selera generasi z dan populis ini mampu menambah keterpilihan Pak Prabowo di Sulsel," jelasnya. (suryadi-fahrullah/C)

  • Bagikan