Dukung Pertanian Nasional, Pupuk Indonesia Dongkrak Produksi di Sulawesi Selatan

  • Bagikan
Program Bazar Pupuk oleh Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia juga berkomitmen mengadopsi inovasi dan teknologi digital dalam manajemen distribusi pupuk. Distribution Planning and Control System (DPCS) serta Retail Management System (RMS) menjadi landasan teknologi yang diterapkan untuk memastikan transparansi dan efisiensi dalam setiap tahapan distribusi.

Selain itu, program Bazar Pupuk yang merupakan Pupuk Indonesia dalam menyambut musim tanam, juga dijalankan untuk memastikan petani memperoleh pupuk sesuai kebutuhan mereka.

“Kami ingin memastikan bahwa sarana dan prasarana distribusi pupuk di wilayah Sulawesi
Selatan telah terpenuhi dengan baik. Dengan mengadopsi inovasi dan memanfaatkan teknologi digitalisasi, kami memperkuat kapabilitas produksi dan distribusi secara efisien dan efektif di seluruh wilayah. Kami juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kelancaran distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran. ” tambah Tri.

Di sisi lain, Pupuk Indonesia juga telah menyediakan fasilitas distribusi yang lengkap, hal ini guna mendukung penyaluran pupuk kepada petani di wilayah Sulawesi Selatan.

Dalam lingkup distribusi, Pupuk Indonesia memiliki 42 gudang lini III dengan kapasitas 292.251 ton, melibatkan 53 distributor, dan 1.101 jaringan kios resmi.

Untuk memastikan pengawasan yang efektif, Perusahaan menugaskan 30 tenaga pemasaran yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi secara teknis dengan berbagai pihak di lapangan.

Hingga akhir Desember 2023, sejumlah 535.597 ton pupuk bersubsidi telah disalurkan kepada petani terdaftar di Sulawesi Selatan, dengan rincian 331.540 ton pupuk Urea, 192.990 ton
pupuk NPK Phonska, dan 11.066 ton NPK Kakao. Sementara secara nasional, sebanyak 6,18 juta ton pupuk bersubsidi telah berhasil disalurkan, terdiri daRi 3,67 juta ton Urea, 2,51 juta ton NPK, 37 ribu ton pupuk kakao NPK Pelangi.

Dari kinerja produksi sampai dengan 31 Desember 2023, Pupuk Indonesia berhasil
memproduksi 18,71 juta ton, terdiri dari 7,69 juta ton Urea, 3,06 juta ton NPK, 814 ribu ton
pupuk lainnya, dan non pupuk sebesar 7,13 juta ton (amonia, asam sulfat, asam fosfat, dan
lainnya).

Tak hanya memfokuskan perhatian pada penyaluran pupuk subsidi, Pupuk Indonesia dan Kementerian BUMN merancang program MAKMUR. Melalui MAKMUR, Pupuk Indonesia
menciptakan ekosistem pertanian mandiri yang meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui penggunaan pupuk nonsubsidi.

Tidak hanya terbatas pada distribusi pupuk, program ini juga menekankan pemberdayaan petani melalui pendampingan intensif, fasilitas akses permodalan, perlindungan risiko, dan jaminan pasar.

Di samping itu, saat ini Pupuk Indonesia juga tengah menggencarkan program Gebyar Diskon Pupuk yang akan hadir di 30 kota seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk
menghadirkan akses mudah bagi petani untuk memperoleh pupuk dengan harga terjangkau.

“Dengan dukungan dari pemerintah, kami akan memaksimalkan berbagai upaya untuk
mendukung kemudahan dalam memperoleh pupuk di seluruh Indonesia. Sehingga, adanya
inisiatif ini menjadi salah satu cerminan dari komitmen Pupuk Indonesia untuk menciptakan
dampak positif bagi petani serta masyarakat setempat.” tutup Tri.

Diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dan pejabat
eselon I Kementerian Pertanian, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, Pj. Bupati Bone, Andi Islamuddin, Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, dan Pj. Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah. (*)

  • Bagikan