Imbas Kecurangan Pihak Royal Apartemen, PDAM Makassar Rugi Rp1,3 Miliar

  • Bagikan
Petugas lapangan Perumda Air Minum Kota Makassar saat memutus sementara aliran air ke Royal Apartemen yang berlokasi di wilayah Kecamatan Panakkukang, Jumat, 2 Februari 2024.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar melakukan penyegelan permanen terhadap Royal Apartemen Makassar yang berlokasi di Jalan Topaz, Kecamatan Panakkukang Makassar mulai pada tanggal 2 Januari 2024 lalu.

Penyebabnya, karena PDAM Kota Makassar menemukan tindak kecurangan yang dilakukan oleh Pihak Royal Apartemen Makassar yakni pengerusakan meteran air. Sehingga, air yang digunakan oleh apartemen tersebut menjadi lambat.

Akibatnya, PDAM Kota Makassar mengalami kerugian perusahaan yang diperkirakan sebesar Rp1,3 miliar.

Direktur Utama (Dirut) Beni Iskandar mengatakan hal yang dilakukan oleh Royal Apartemen Makassar merupakan tindakan pidana. Sehingga, pihaknya berencana untuk melakukan pelaporan ke pihak berwajib.

"Ada (unsur pidana) karena pencurian air. Belum dilapor, kalau kira-kira unsur hukum lebih kuat, bisa jadi kita laporkan," terang Beni.

Beni, sapaan akrabnya, memperkirakan tindakan pencurian air ini telah dilakukan selama dua tahun. Sebab, kata dia, pihaknya terakhir kali melakukan penggantian meteran air di apartemen tersebut sekitar dua tahun lalu.

Ia mengungkapkan selama ini Royal Apartemen Makassar melakukan pembayaran iuran air ke PDAM sebanyak Rp30 juta setiap bulannya. Padahal, jika meteran air tidak dirusak maka bisa saja iuran yang dibayarkan perbulannya lebih besar.

"Tagihan lancar, kalau dia tidak merusak segel dan tidak mengutak atik itu juga yang mengakibatkan hanya membayar sebesar Rp30 juta perbulan, yang semestinya lebih dari itu," jelas Beni.

Maka dari itu dengan adanya kejadian tersebut, Beni mengimbau kepada seluruh pelanggan PDAM khususnya niaga dan komersil untuk tidak melakukan tindakan kecurangan sebab dapat mengakibatkan kerugiaan perusahaan.

"Sejauh ini baru apartement royal, dugaan kami sudah terjadi selama dua tahun karena meteran terakhir diganti pada dua tahun yang lalu," tutup Beni. (Shasa/B)

  • Bagikan