Amirullah, S.Sos, SH,
(Pengurus Majelis Nasional KAHMI)
MASJID Tua Gantarang Lalang Bata telah lama menjadi pusat perhatian sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang mencerminkan awal penyebaran ajaran Islam di Sulawesi Selatan. Diklaim sebagai salah satu masjid tertua di Provinsi Sulawesi Selatan, masjid ini menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang penyebaran agama Islam.
Masjid Tua Gantarang Lalang Bata memiliki akar sejarah yang kuat, yang diyakini dibangun pada abad ke-16 Masehi, pada masa pemerintahan Sultan Pangali Patta Raja, yang merupakan raja pertama yang memeluk agama Islam. Bangunan masjid ini menjadi bukti nyata dari perjuangan dan peran tokoh-tokoh seperti Datu Ribandang, tokoh utama dalam penyebaran ajaran Islam di Sulawesi Selatan.
Pentingnya Masjid Tua Gantarang Lalang Bata tidak hanya terletak pada keindahan arsitektur dan keunikan sejarahnya, tetapi juga sebagai saksi bisu dari proses penyebaran Islam di Sulawesi Selatan. Daerah Kepulauan Selayar diyakini menjadi daerah penerima ajaran Islam pertama di semenanjung Provinsi Sulawesi Selatan, jauh sebelum daerah-daerah lainnya. Datu Ribandang, tokoh yang dikenal sebagai penyebar ajaran Islam pertama, memulai perjalanannya dari sini, menggambarkan pentingnya peran Masjid Tua Gantarang dalam sejarah agama Islam.
Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Tua Gantarang Lalang Bata juga menjadi pusat penelitian bagi para ahli sejarah, mahasiswa, dan pelajar sekolah menengah. Berbagai peninggalan bersejarah di dalam masjid, seperti tongkat menyerupai pedang pusaka dan mimbar lengkap dengan bendera kain putih berbahasa Arab, menjadi saksi bisu dari jejak perjalanan Datu Ribandang dan penyebaran Islam.
Kampung Gantarang sendiri merupakan destinasi wisata sejarah yang menarik, terletak sekitar 25 km dari kota Benteng dan dapat dicapai dengan kendaraan pribadi. Bagi para pengunjung yang tertarik akan sejarah dan budaya, Masjid Tua Gantarang Lalang Bata adalah salah satu tempat yang menarik dikunjungi, karena selain keindahan arsitektur dan suasana yang tenang, masjid ini juga menyimpan banyak kisah dan makna yang dapat memberi wawasan baru tentang sejarah Islam di Sulawesi Selatan.
Masjid Tua Gantarang Lalang Bata bukan hanya sekedar bangunan bersejarah, tetapi juga merupakan simbol dari perjalanan panjang penyebaran agama Islam di Sulawesi Selatan. Kehadirannya sebagai tempat ibadah dan pusat penelitian menjadi bukti akan pentingnya pelestarian warisan budaya dan sejarah, serta sebagai inspirasi bagi generasi masa depan untuk lebih mengenal dan menghargai warisan leluhur. (**)