MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Pekan kedua ramadan tahun 2024, harga bahan pokok di wilayah Makassar, Maros, Sungguminasa-Gowa dan Takalar “Mamminasata” terpantau sudah mengalami penurunan harga. Namun untuk harga beras masih diatas dari harga eceran tertinggi (HET).
Diketahui, saat ini HET Beras Premium Rp14.900 per kilogram dan beras Medium Rp11.900.
Sub Koordinator Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Main Sese Inda Laila menyampaikan untuk harga beras premium di Kabupaten Gowa saat ini Rp 14.300 per kilo, harga ini bertahan sejak hari pertama bulan puasa, pun untuk beras medium harganya Rp 13.200 per kilo.
“Jadi harga beras di kabupaten gowa stabil dari awal puasa sampai pekan kedua ini,” sebutnya.
Lalu untuk Kota Makassar per Selasa, 19 Maret 2024 Harga beras Premium Rp 15.250 per kilo dan beras Medium Rp 13.750 per kilo.
Kata Inda, harga ini sudah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan harga pada pekan pertama bulan puasa, yaitu beras Premium, Rp 15.500 per kilo dan beras medium Rp 14.000 per kilo.
“Beras Premium dan medium turun Rp250,” sebutnya.
Kemudian di Kabupaten Maros, harga beras Premium Rp 16.500 per kilo dan medium Rp 15.500 per kilo, harga ini tidak mengalami penurunan selama dua pekan terakhir.
Untuk Kabupaten Takalar, Harga beras Premium Rp 15.000 per kilo dan medium Rp 13.500 per kilo, harga ini juga sudah bertahan selama dua pekan ini.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Wilayah Sulselbar Ahmad Kholison menyampaikan, selama bulan ramadhan 2024 ini pasokan beras di Sulsel masih aman.
Kata dia, saat ini sudah tersedia stok beras sebanyak 44 ribu ton, dan bahkan jumlahnya juga akan terus bertambah.
Ia membeberkan, perkiraan stok dalam perjalan tersebut lebih dari 10 ribu ton beras jika di total dengan stok yang ada saat ini itu perkiraan stok beras di Sulsel sendiri itu sekira 59 ribu ton.
Ia mengutarakan, terkait dengan harga beras dalam beberapa minggu terakhir telah melewati harga eceran tertinggi (HET), pihaknya juga tetap memperhatikan penyaluran SPHP beras bersubsidi kepada agen agen resmi bulog agar tetap dapat dijangkau masyarakat. (Abu/B)