Harga Beras Masih Tinggi di Pekan Kedua Ramadan

  • Bagikan
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin didampingi Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan berbincang bersama pedagang cabai di arena pasar murah di Pelataran Masjid Agung Syekh Yusuf, Jalan Masjid Raya, Sungguminasa, Senin (18/3/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Memasuki pekan kedua Ramadan, harga beras tak memperlihatkan tanda-tanda akan turun. Harga eceran tertinggi (HET) untuk beras premium masih Rp 14.900 dan beras medium Rp 11.900 per kilogram. Kondisi ini terpantau di wilayah Kota Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar.

Sub Koordinator Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan Main Sese Inda Laila mengatakan, untuk harga beras premium di Gowa saat ini Rp 14.300 per kilogram. Jumlah ini bertahan sejak hari pertama Ramadan. Pun, untuk beras medium harganya Rp 13.200 per kilogram.

“Harga beras di Gowa realtif stabil dari awal puasa sampai pekan kedua ini,” kata Main Sese.

Sementara itum, untuk Kota Makassar per Selasa, 19 Maret 2024 harga beras premium Rp 15.250 per kilogram dan beras medium Rp 13.750 per kilogram. Menurut Main Sese, harga ini sudah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pada pekan pertama bulan puasa, yaitu beras premium, Rp 15.500 per kilo dan beras medium Rp 14.000 per kilogram.

“Beras premium dan medium turun Rp 250,” ujar dia.

Di Maros, harga beras premium Rp 16.500 per kilogram dan medium Rp 15.500 per kilogram. Harga ini tidak mengalami penurunan selama dua pekan terakhir. Di Takalar, harga beras premium Rp 15.000 per kilogram dan medium Rp 13.500 per kilogram. Harga ini juga sudah bertahan selama dua pekan.

Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Wilayah Sulselbar Ahmad Kholison menyampaikan, selama Ramadan pasokan beras di Sulsel dijamin aman. Menurut dia, saat ini sudah tersedia stok beras sebanyak 44 ribu ton dan bahkan jumlahnya juga akan terus bertambah.

Ahmad mengatakan, perkiraan stok dalam perjalanan tersebut lebih dari 10 ribu ton beras. Bila ditotal dengan stok yang ada saat ini itu perkiraan stok beras di Sulsel sekira 59 ribu ton.

Adapun, mengenai harga beras dalam beberapa minggu terakhir telah melewati harga eceran tertinggi (HET), pihaknya juga tetap memperhatikan penyaluran SPHP beras bersubsidi kepada agen agen resmi bulog agar tetap dapat dijangkau masyarakat.

Sementara itu, pemerintah Kabupaten Gowa bekerja sama dengan Pemprov Sulsel menggelar gerakan pangan murah sebagai upaya untuk menekan inflasi selama Ramadan dan menjelang Idulfitri. Kegiatan ini berlangsung, di Pelataran Masjid Agung Syekh Yusuf, Jalan Masjid Raya, Sungguminasa, Senin lalu.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pangan murah yang dilaksanakan di Gowa merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menekan angka inflasi, khususnya saat Ramadan. Dia mengatakan konsumsi masyarakat terjadi peningkatan dan berdampak terhadap kenaikan beberapa bahan pokok.

"Ini dilakukan bekerja sama dengan Pemprov Sulsel, karena terus memiliki komitmen untuk selalu memperhatikan stok bahan pokok sekaligus menekan inflasi di bulan Ramadan, karena kita ketahui permintaan masyarakat cukup tinggi terlebih nanti jelang Idulfitri, sehingga dengan dilakukannya pasar atau pangan murah tiada lain agar masyarakat bisa terus membeli," ujar Adnan.

Adnan mengatakan Gowa terus mendapatkan bantuan, salah satunya beras hingga berbagai jenis bibit seperti semangka, kacang panjang, dan cabai. "Ini berkah bagi kita semua dan kami siap menindaklanjuti seluruh program yang dicanangkan oleh Pemprov Sulsel," ujar Adnan.

Adapun Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengapresiasi pemerintah Gowa karena mampu menjaga inflasi dan ketersediaan stok pangan. Menurut dia, Kabupaten Gowa merupakan daerah lumbung pangan hortikultura di Sulsel.

"Atas nama pemerintah provinsi sangat berterima kasih kepada Bupati Gowa beserta jajaran yang selama ini secara aktif mengelola pemerintahan daerah khususnya menjaga inflasi. Kita senang sekali produksi hortikultura seperti cabe besar, cabe rawit, terus yang lainnya, sayur-sayuran. Memang lumbung pangan holtikultura kita itu dari Gowa," ucap Bahtiar.

Salah satu masyarakat, Jumiati Dg Jipa mengaku pangan murah yang dilaksanakan Pemprov bersama Pemkab Gowa ini sangat membantu masyarakat yang ingin berbelanja. Menurutnya harga yang dihadirkan lebih murah dari pasaran seperti beras blog 5 kg yang dijual hanya dengan harga Rp 53 ribu per pack.

"Terbantu sekali, apalagi kita yang pekerjaan suami hanya buruh harian, jadi kesini untuk beli beras karena murah," kata dia.

Pada peninjauan pangan murah ini, Pj Gubernur Sulsel juga memberikan bantuan beras 10 kg kepada 100 orang penerima yang diserahkan secara simbolis kepada 20 orang. (abu hamzah/B)

  • Bagikan