Dirinya menyebutkan ada beberapa daerah strategis untuk Golkar memenangkan Pilkada seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, mengingat provinsi tersebut memiliki basis pemilihnya cukup banyak agar nantinya menjadi modal pada Pileg dan Pilres di tahun 2029.
"Kalau Pilgub DKI Jakarta, saya tidak dapat surat tugas, cuma nama disebut-sebut, nanti kita lihat saja. Buat Golkar, strategis sekali Jawa Barat, Jakarta dan Banten, untuk Pileg dan Pilres 2029. Makanya Golkar nanti melihat potensinya (pilkada gubernur), karena kita melihat jangka panjang," ungkapnya,
Menurut dia, ada beberapa kader potensial Golkar yang diusung seperti Airin Rachmi Diany di Provinsi Banten, begitupula Ridwan Kamil diharapkan di Jawa Barat, Jawa Timur ada Khofifah Parawansyah dan DKI Jakarta juga diharapkan ada kader Golkar maju.
"Kita berharap di Jawa ini dipenuhi oleh kader Golkar, sehingga peluang kita di (Pemilu) 2029 nanti terbuka lebar, termasuk memenangkan Pileg 2029. Kalau soal (Pilkada) Jakarta kita lihat, karena Jakarta ini butuh orang tingkat popularitasnya tinggi. Beda Jakarta dengan daerah lain, episentrum politik ada di Jakarta," ujarnya menjelaskan.
Politisi senior Golkar ini mengemukakan, indikator yang menjadi tolok ukur pemberian rekomendasi bagi kader yang akan maju menjadi bakal calon untuk bertarung di Pilkada, kata dia, yakni populer, mempunyai niat besar dan tentu punya logistik pendanaan.
"Nanti Agustus yang namanya rekomendasi dikeluarkan resmi untuk disetorkan ke KPU. Kalau di Pilgub Sulsel kita lihat siapa punya peluang besar. Ada pak Aco (Ilham Arief Sirajuddin), Taufan Pawe, Nurdin Halid, Indah Putri Indriani dan Adnan Purichta Ichsan dapat (surat tugas), nanti kita lihat," tutupnya. (Fahrullah/B)