RAKYAT SULSEL.CO - Masyarakat wajib waspada dengan potensi terjadinya tsunami dampak dari erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Erupsi Gunung Ruang bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi 25 meter.
“Untuk sejarah potensi tsunaminya itu di ketinggian 25 meter dan melanda beberapa ratus meter di bagian sisi barat-barat daya daratan Pulau Tagulandang,” ujar Ketua Tim Kerja Gunung Api Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Heruningtyas dalam keterangannya Kamis, 18 April 2024.
Diprediksi tinggi gelombang tsunami yang diakibatkan oleh Gunung Ruang hanya terpaut sekitar 5 meter dari tinggi gelombang tsunami Aceh 2004, yang diperkirakan mencapai 30 meter.
Heruningtyas menjelaskan bahwa tsunami dapat terjadi apabila material-material Gunung Ruang berjatuhan ke laut dan menyebabkan ketinggian muka laut meningkat.
Perkiraan tersebut berdasarkan pada sejarah erupsi Gunung Ruang pada Maret 1871. Heruningtyas memaparkan, pada 3 Maret 1871, terjadi gempa bersama suara gemuruh bagaikan erupsi yang berasal dari Gunung Ruang.
Tidak lama kemudian, datang gelombang pasang melanda pantai Tagulandang dengan ketinggian yang diperkirakan mencapai 25 meter dan menyerang sejauh 180 meter dari pantai. Gelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua.
Bencana tersebut menelan korban sebanyak 300–400 orang.
“Hal ini yang menyebabkan kami menggunakan radius 6 km, karena adanya potensi tsunami yang mengancam di sisi bagian barat Pulau Tagulandang,” kata Heruningtyas.
Pada Rabu (17/4), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter keluar dari kawah Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.