MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kabar tentang kemungkinan batalnya Munafri Arifuddin, maju dalam pertarungan Pilwalkot Makassar 2024, telah merubah konstalasi politik dan menarik perhatian berbagai kalangan.
Hal tersebut lantaran, belum adanya restu resmi dari HM Aksa Mahmud, yang tak lain mertua Munafri Arifuddin yang juga pendiri Bosowa Corporindo, untuk ketiga kalinya maju sebagai calon Wali Kota Makassar pada kontestasi Pilwakot Makassar yang dijadwalkan pada November mendatang.
Sebagai gantinya, nama-nama seperti Rusdin Abdullah dan Andi Seto dari Gerindra, serta Farouk M Betta dan Wahab Thahir dari Golkar, telah mencuat sebagai alternatif potensial. Namun, langkah Golkar dalam memberikan rekomendasi menghadapi situasi ini menjadi pertanyaan besar.
Direktur Profetik Institute, Muh. Asratillah, memberikan pandangan analitis. Dia menyoroti pentingnya dukungan politik dari Golkar dan keluarga besar Bosowa untuk memperhitungkan keberhasilan dalam kontestasi Pilwali.
"Appi memang memiliki basis politik yang kuat, tetapi perlu diingat bahwa dukungan dari Golkar dan keluarga Bosowa akan menentukan kemungkinan kesuksesannya dalam Pilwalkot," jelasnya.
Muh. Asratillah juga menunjukkan bahwa apabila Appi tidak mendapatkan restu penuh dari keluarga Bosowa, maka kemungkinan rekomendasi dari Golkar pun bisa menjadi pertanyaan besar.
Namun, jika Appi benar-benar batal maju, Golkar dihadapkan pada pertanyaan strategis: ke arah mana mereka akan mengarahkan rekomendasinya? Sejumlah nama seperti Rusdin Abdullah dan Andi Seto muncul sebagai pilihan yang layak.