SINJAI, RAKYATSULSEL- Kepemimpinan T.R Fahsul Falah sebagai Penjabat (Pj) Bupati di Kabupaten Sinjai hingga April 2024 telah terhitung selama kurang lebih enam bulan semenjak dilantik pada akhir September 2023 lalu.
Berbagai program pun telah direalisasikan, seperti Pelaksanaan Pemilu pada Februari 2024 lalu, berkat kerjasama semua pihak sehingga pesta demokrasi bisa berjalan sukses. Sementara pengendalian inflasi, Pemkab Sinjai berhasil menekan dan berada dibawah rata-rata nasional di awal tahun. Ini tidak lepas dari berbagai program yang dilakukan seperti pemantauan harga kebutuhan pokok secara rutin, pelaksanaan pasar dan Gerakan Pangan Murah yang dampaknya dirasakan masyarakat serta program lainnya.
Untuk penanganan stunting telah melakukan berbagai langkah, seperti massif melakukan sosialisasi di setiap desa/kelurahan, skrining anemia pada remaja putri, pemberian tablet tambah darah, pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal bagi ibu hamil, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di Posyandu setiap bulan, pemberian imunisasi dasar lengkap dan lain-lain.
Selanjutnya dalam hal penanganan kemiskinan ekstrem, Pemkab telah melakukan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan labelisasi rumah penduduk miskin, program bedah rumah, pengembangan produk lokal hingga fasilitasi pelatihan tenaga kerja.
Di sektor pelayanan publik, Pemkab Sinjai melalui Bagian Organisasi telah melakukan fasilitasi/asistensi terhadap OPD yang akan membuat atau memperbarui Standar Operasional Prosedur (SOP).
Untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan layanan, melalui ide cemerlang dari Pj. Bupati telah menghadirkan Mal Pelayanan Publik (MPP) elektronik yang telah dilaunching pada saat peringatan HUT Sinjai ke 460 tahun.
"Ini berkat kerjasama Forkopimda, Anggota DPRD, para Kepala OPD, instansi vertikal, BUMN/BUMD, ormas dan masyarakat Sinjai sehingga program tersebut berjalan sesuai harapan,"ucap T.R Fahsul Falah.
Selain itu, beberapa program unggulan yang telah, sementara dan akan dilaksanakan di Kabupaten Sinjai terus diupayakan dengan melihat potensi-potensi setiap wilayah yang ada.
Salah satu program inovasi yakni menjadikan Sinjai sebagai kota Barista. Hal ini didasari besarnya potensi tanaman kopi di Kabupaten Sinjai yang seluas kurang lebih 2.900 hektare.
Sebagai langkah awal mewujudkan hal tersebut telah dilaksanakan pelatihan barista dan kontes kopi beberapa waktu lalu.
"Ini menjadi awal untuk membawa Sinjai Kota Barista. Kita lakukan ini supaya seluruh masyarakat dan pelaku UMKM yang bergerak di bidang kopi memiliki pengetahuan yang mumpuni," ujarnya.
Saat mengunjungi Kecamatan Sinjai Borong yang kaya tanaman tembakau, T.R Fahsul melihat potensi tersebut dapat meningkatkan nilai jual hasil tembakau petani demi meningkatkan kesejahterannya.
Ia pun mendorong petani tembakau untuk memproduksi rokok cerutu. Apalagi jenis tembakau di Sinjai Borong memiliki aroma yang khas dan sangat cocok dijadikan cerutu.
"Usaha tembakau yang digeluti oleh petani di Sinjai Borong sudah cukup baik namun masih harus dikembangkan. Jika dikembangkan dengan sentuhan industri maka akan naik kelas," katanya.
Mengatasi permasalahan sampah, Alumni IPDN ini juga telah melakukan langkah proaktif dengan menghadirkan investor untuk berinvestasi dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Sinjai.
Hal ini dibuktikan pada bulan Maret 2024 lalu, Pemkab Sinjai telah melaunching pembelian sampah plastik sekaligus dirangkaikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Million Limbah Makassar.
Di sektor pendidikan, Pj. Bupati memiliki perhatian khusus dan tidak ingin melihat ada warga Sinjai yang tidak mengenyam pendidikan. Ini dibuktikan dengan program Sinjai Bebas Paket A yang saat ini dijalankan oleh Dinas Pendidikan.
Potensi pertanian dan perkebunan juga tak luput dari perhatian Pj. Bupati Sinjai dengan mengajak petani untuk mengembangkan budidaya tanamann cabai, semangka dan durian varietas unggul.
"Saat ini kita sedang mengembangkan cabai yang ukurannya 52 cm dan semangka yang bobotnya 15 kg. Kita juga kembangkan durian dengan sistem okulasi dimana dalam satu pohon itu terdiri dari beberapa jenis durian mulai dari Durian Mottong, mentega dan jenis lainnya,"pungkasnya.
Tidak hanya itu, dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, Pemkab Sinjai bekerjasama dengan tim dari Japan Initiative menerapkan program review yang merupakan salah satu pendekatan reformasi birokrasi yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah anggaran.
"Program ini diharapkan meningkatkan efisiensi anggaran dan efektifitas program kegiatan agar dapat memberi dampak maksimal kepada daerah dan masyarakat Sinjai," harap Pj. Bupati, T.R Fahsul Falah. (Adv).