Punya Pengalaman Bertarung di Pilwalkot 2020, Rahman Bando “Ogah” jadi Wakil

  • Bagikan
Bakal calon Wali Kota Makassar, Abd Rahman Bando saat mengambil formulir pendaftaran di Partai Demokrat Makassar.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mantan calon wakil Wali Kota Makassar, Rahman Bando saat ini membulatkan dirinya untuk ikut kontestasi Pilwalkot Makassar 2024 pada November nanti, dengan memutuskan menjadi calon wali kota atau 01. 

“Insya Allah maju sebagai 01 (Wali Kota Makassar),” tegas Rahman Bando.

Dirinya menyebutkan saat ini sudah mulai melakukan komunikasi politik dengan beberapa Parpol. Bahkan kata Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar ini akan berusaha mendapatkan Parpol lebih dari syarat usungan.

Bahkan kata dia, di Kota Daeng ini tak ada satu pun Parpol yang bisa mengusung sendiri atau semuanya harus melakukan koalisi. Apalagi hanya 11 Partai yang lolos ke DPRD Makassar. 

“Jadi ini tujuan kita untuk meyakinkan masing-masing partai. Kira-kira mana yang cocok dengan gagasan kita bawa nanti, jika dikasih kesempatan untuk menjadi calon, jadi nanti sama-sama dengan partai meyakinkan rakyat  Makassar,” ujarnya. 

Untuk komunikasi dengan Munafri Arifuddin yang pernah menjadi tandem pada saat Pilwakot kemarin. Rahman Bando menyebutkan jika dirinya tidak pernah memutuskan komunikasi dengan siapa pun walau itu, terutama rivalitasnya 2020 kemarin.

“Semua tokoh-tokoh masyarakat kita bangun komunikasi. Karena bagi saya politik ini seperti main bola, pada saat kontestasi kita curahkan semua tehnik-tehnik kita, tapi setelah selesai (Pilkada) kita harus kembali menjadi rakyat Makassar yang harus mendukung pemerintah,” bebernya.

“Ketika nanti tiba kontestasi Pilkada tentu disitu lagi kita berkompetisi, meyakinkan masyarakat melalui gagasan masing-masing,” lanjutnya.

Untuk pasangan, Rahman Bando menyebutkan sampai saat ini belum ada satu figur pun yang langsung mematok ini pasanganmu, karena saat ini masih proses penjajakan dan seleksi dilakukan oleh Parpol.

"Kita berharap seleksi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah itu dimulai dari konsep apa yang mereka tawarkan, bukan persoalan suka sama suka, tapi ada konsep kesamaan dipertemukan dan partai setuju," tutupnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan

Exit mobile version