Sang dokter juga menjelaskan jika MBTI digunakan untuk mengenali, dan memahami diri sebenarnya tidak masalah. Namun dalam konteks praktis, MBTI tidak digunakan untuk praktek psikiater.
Kemudian Raditya menanyakan, apakah MBTI itu akurat dan dr. Ardian menjawab jika hal tersebut akurat saat digunakan.
Misalnya saat tes MBTI, seseorang introvert, bisa jadi di keesokan harinya menjadi extrovert karena semua kembali lagi bagaimana mood saat melakukannya.
Pria lulusan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta ini menjelaskan, jika tidak ada salahnya untuk melakukan tes MBTI untuk mengenal diri kita lebih jauh. (JP/RAKSUL)