DP VS ASS di Pilgub Sulsel 2024, Siapa Kuat?

  • Bagikan
Danny Pomanto - Andi Sudirman

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Andi Sudirman Sulaiman dipastikan mendapatkan lawan sepadan di Pilgub Sulsel yang akan digelar pada November 2024 mendatang.

Lawannya adalah, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto yang kemungkinan besar akan berhadapan dengan mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS) di Pilgub Sulsel 2024. Danny pun telah menyatakan siap bertarung dengan siapa pun, termasuk ASS, sebagai teman berdemokrasi.

Berdasarkan bocoran dari sejumlah lembaga survei, elektabilitas ASS dan Danny Pomanto berada di tiga besar sebagai kandidat potensial di Pilgub. Danny Pomanto telah memiliki basis kuat di beberapa daerah.

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Rizal Fauzi, memprediksi pertarungan sengit antara kedua figur ini, karena keduanya mengantongi kekuatan besar masing-masing.

"Pada prinsipnya bagus, ini adalah representasi dari dua kekuatan geopolitik berbeda jika head to head. Ada yang mewakili rumpun Bugis Bone-Soppeng-Wajo (Bosowa), ada yang merepresentasikan Makassar," ujarnya, Senin (20/5/2024).

Danny Pomanto telah memimpin Makassar selama dua periode dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1.036.965 jiwa, dan memiliki 30 persen strong voter. Di daerah seperti Jeneponto, Tana Toraja, dan Toraja Utara, Danny unggul di antara kandidat potensial lainnya.

Andi Sudirman, yang berasal dari Kabupaten Bone dengan DPT 587.777 jiwa, masih kuat dengan basis pemilih tradisionalnya. Meskipun Danny bukan asli Makassar, namun ia dapat merepresentasikan Kota Makassar di Pilgub Sulsel nanti.

"Kalau head to head sekarang, Andi Sudirman Sulaiman masih lebih unggul karena basis pemilih tradisionalnya kuat," kata Rizal.

Rizal menambahkan, Danny Pomanto memiliki basis pemilih rasional yang lebih cerdas. Sementara itu, Andi Sudirman masih unggul di pemilih tradisional yang lebih banyak di Sulsel.

Penentuan calon wakil gubernur (Cawagub) oleh Sudirman dan Danny juga dipastikan akan mempengaruhi kekuatan elektoral masing-masing. Jika salah memilih, peluang kemenangan bisa berubah signifikan.

  • Bagikan