MAKASAR, RAKYATSULSEL - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat dan tengah bersiap menghadapi kemarau panjang atau Elnino di tahun 2024.
Hal ini menyusul prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan Sulawesi Selatan akan dilandasi kekeringan panjang akibat peningkatan suhu permukaan air di samudra Pasifik.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin mengungkapkan saat ini pihaknya jauh lebih siap dibandingkan menghadapi fenomena Elnino di tahun 2023.
"Yang pertama saat ini kita melakukan perawatan berkala terhadap pembangkit non Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA). Yang ke dua di akhirnya tahun kemarin beberapa pembangkit di relokasi. Agustus hingga September akan masuk temporary 105 Watt yang membantu kelistrikan Sulsel. Insyaallah kita lebih siap dari tahun sebelumnya," jelasnya.
Lebih jauh, Andy menjelaskan saat ini pihaknya tengah mengaungkan energi hijau agar lebih ramah lingkungan.
"Energi hijau PLN sudah mengarah ke 43 persen, dalam artian 43 persen yang disalurkan ke masyarakat ini dari PLTA air seperti pembangkit di Poso, Bakaru, Bili-Bili dan sebagainya juga ada pembangkit NPT yaitu di Jeneponto dan Sidrap," tutupnya. (Hikmah/B)