PAREPARE, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pertama Penyusunan Master Plan Smart City Kota Parepare tahun 2024 yang digelar di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, Selasa 11 Juni 2024.
Sekda Kota Parepare, Muh Husni Syam, hadir mewakili Penjabat Wali Kota Parepare, Akbar Ali. Hadir Kepala Diskominfo, Statistika dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, para Dewan Smart City dan Pembina Smart City serta para Camat dan Lurah se-Kota Parepare.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Parepare, Anwar Amir mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengembangkan dan juga membahas terkait rancangan master plan dari Parepare menuju Kota Smart City. Dimana Pemerintah Kota Parepare bersama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah mengesahkan kesepakatan bersama, pada 5 Maret 2024 yang lalu.
Anwar Amir menjelaskan, Bimtek ini akan dilakukan sebanyak empat kali proses, dimulai pada Juni hingga Oktober 2024. Untuk tahap pertama, kata dia, pihaknya akan membahas terkait data kuantitatif dan kualitatif serta master plan smart city berdasarkan kepada arah pembangunan dari daerah itu sendiri.
Kegiatan tersebut melibatkan para peserta dari Dewan Smart City di setiap SKPD serta di BUMD yang ada di Kota Parepare.
Kepala Dinas Kominfo, Statistika dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Winarno Eka Putra, mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kota Parepare, sehingga pada tahun 2024 ini memenuhi syarat untuk diajukan sebagai salah satu kota dengan penerapan Smart City.
Winarno mengatakan, kegiatan smart city ini pertama kalinya dilaunching pada 2017 lalu, dari 500 lebih Pemerintah Daerah tercatat sudah ada 200 yang telah melakukan proses tersebut.
“Dari 500 lebih Pemerintah daerah sudah ada 200 lebih yang telah menjalankan Program smart city tersebut,” katanya.
Untuk Provinsi Sulawesi Selatan sendiri, lanjutnya, pada tahun 2019 sudah ada dua Pemerintah Daerah yang telah menerapkan program Smart City, sementara pada 2020 sampai 2021 itu terhenti karena Pandemi Covid, sehingga nanti kembali pada tahun 2022 ada tiga daerah lagi di Sulsel, sementara pada tahun 2023 juga ada tiga daerah, dan tahun 2024 ini hanya ada satu daerah yakni Kota Parepare.
“Kita bisa akumulasikan jika sampai saat ini tengah jalan sembilan daerah yang mengusulkan Smart City, sementara masih ada lebih dari setengah yang belum. Alhamdulillah di Kota Parepare ini sudah kategori baik namun tetap perlu untuk dikembangkan lagi,” ujarnya.
Winarno menuturkan, pemerintah provinsi sendiri berharap kedepan semua daerah telah berhasil menerapkan program tersebut sehingga kedepannya bisa dilakukan Smart Provinsi, dan tentunya pemerintah provinsi akan memberikan dukungan dan support atas penerapan program tersebut. (*)