Parawansa Siap Hadapi Revolusi Pertanian di Takalar

  • Bagikan
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Takalar Parawansa

TAKALAR, RAKYATSULSEL - Di bawah kepemimpinan Parawansa, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHPKP), Kabupaten Takalar siap menghadapi revolusi di sektor pertanian.

Visi ambisiusnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut melalui berbagai inisiatif strategis. Di mana diketahui saat ini, produktivitas padi di Takalar masih berkisar antara 4 hingga 5 ton per hektar.

Namun, optimisme Parawansa terpancar dengan adanya proyek Bendungan Pammukkulu yang akan mengairi 6.000 hektar sawah di tiga kecamatan. Itu, diprediksi dapat meningkatkan produksi padi hingga 8-10 ton per hektar.

Dinas TPHPKP juga berkomitmen untuk memastikan penerapan teknologi pertanian modern dan memberikan dukungan penuh kepada petani.

Salah satu langkah konkret adalah pengadaan alat penggilingan padi modern untuk mengurangi ketergantungan pada pabrik luar daerah. Saat ini, gabah dari Takalar harus dijual ke luar daerah dan kembali dijual dengan harga lebih tinggi, yang merugikan petani lokal.

Dalam bidang hortikultura, Parawansa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PKK, camat, kepala desa, dan kelompok tani, untuk menggalakkan gerakan tanaman pekarangan.

Distribusi puluhan ribu bibit cabai, mentimun, labu, dan kacang panjang diharapkan dapat menjadikan Takalar sebagai kabupaten penghasil cabai terbesar di masa depan. Sinergi yang baik terlihat dalam kolaborasi dengan ketua TP PKK yang aktif memantau kegiatan ini di desa-desa.

Untuk ketahanan pangan, inisiatif bekerja sama dengan pemerintah desa dan BUMDESMA dalam memfasilitasi gudang penyimpanan gabah adalah langkah strategis. Ini tidak hanya mencegah kekurangan pangan tetapi juga menjaga stabilitas harga gabah dan beras di Takalar. Dukungan dari pemerintah pusat dalam bentuk bantuan penggilingan padi modern sangat diharapkan.

Tantangan perubahan iklim juga tidak diabaikan. Kolaborasi dengan BMG untuk memastikan cuaca di setiap musim serta implementasi solusi tradisional dan modern untuk mengatasi hama adalah langkah-langkah yang diambil untuk melindungi tanaman dari kerusakan.

Dengan pendekatan holistik dan kerjasama lintas instansi, Takalar berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian serta memastikan keberlanjutan sumber daya alamnya. Transformasi ini memerlukan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, petani, dan masyarakat umum, untuk mencapai tujuan bersama. (Tiro/A)

  • Bagikan