MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mitigasi dampak kekeringan mesti dilakukan oleh semua unsur masyarakat, dengan melihat kejadian yang terjadi pada waktu yang lalu, seperti kebakaran hutan yang juga sempat terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal itu disampaikan, oleh Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo saat diwawancara Rakyat Sulsel, di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (26/7/2024).
Kata dia, meski perkiraan musim kemarau pada agustus mendatang tak seperti musim kemarau 2023 lalu yang bersamaan dengan fenomena El-Nino, namun antisipasi dampaknya tentu sudah harus dilakukan sedini mungkin.
Ia tak menampik kebakaran hutan memang sulit untuk ditangani karena beberapa pertimbangan seperti jarak yang acapkali susah dijangkau secara langsung dengan masyarakat.
Hanya saja kata dia, beberapa kejadian seperti kebakaran hutan di Malino-Gowa dan Luwu Timur pada tahun sebelumnya itu bisa menjadi pelajaran masyarakat untuk hati-hati dalam mengelola proses pembersihan lahan pertanian masyarakat yang kerap menggunakan cara pembakaran agar prosesnya singkat.
“Jadi Kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengatasi pada memasuki kemarau agar berhati-hati untuk tidak melakukan namanya tindakan seperti pembakaran untuk pembukaan lahan. Kita juga mengimbau agar menyampaikan segera ke pemerintah setempat apabila melihat adanya potensi kebakaran,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan, sebagai kedinasan yang diberikan tanggung jawab untuk melakukan modifikasi cuaca, kata Amson juga tentu dilakukan jika memang dibutuhkan, dengan melihat pertimbangan kondisi cuaca yang mendukung pelaksanaannya.
Ia juga mengatakan, BPBD Sulsel sendiri juga terus meningkatkan koordinasi bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) seluruh jajaran untuk memperhatikan kondisi wilayah untuk dapat memberikan tindakan yang sesuai dengan pengamalan masing-masing instansi.
“Kita mengaktifkan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan jajaran terkait itu bagaimana mengamankan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya. (Abu/B)