MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, S.STP, M.Si, menyatakan bahwa penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam transformasi digital telah dimasukkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Makassar.
Salah satu isu strategis yang diangkat dalam RPJPD adalah transformasi digital. Menurut Zulkifly, digitalisasi dan teknologi informasi menjadi fokus utama mengingat relevansi dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah Kota Makassar telah mengimplementasikan berbagai inisiatif digitalisasi sejak tahun 2014 di bawah kepemimpinan Wali Kota Danny Pomanto. Inisiatif tersebut mencakup pembangunan infrastruktur digital, pengembangan sumber daya manusia, dan digitalisasi layanan publik.
“Dalam pelayanan kepada masyarakat, seperti perizinan, pembayaran pajak, dan retribusi, sebagian besar sudah menerapkan sistem digital. Layanan pendidikan dan kesehatan juga telah mengadopsi aplikasi seperti Pakinta dan program Satu Data,” jelasnya.
Zulkifly juga menekankan pentingnya inovasi untuk menciptakan lapangan kerja baru melalui pemanfaatan AI.
“Kita perlu terus berinovasi agar dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan menggunakan AI. Ini merupakan bentuk adaptasi agar kita tidak tertinggal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zulkifly menyebutkan bahwa digitalisasi pemerintahan di Makassar telah mendatangkan banyak penghargaan dan pengakuan, terutama dalam bidang e-government. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kota Makassar diakui sebagai salah satu yang terdepan dalam penggunaan teknologi di Indonesia. Ia juga menyoroti pentingnya regulasi dalam penerapan teknologi AI.
“AI dapat meningkatkan efisiensi administrasi dan pengawasan, seperti penggunaan CCTV untuk monitoring pajak di restoran. Namun, penerapan AI juga dihadapkan pada tantangan, seperti potensi penyebaran hoaks dan masalah privasi data,” kata Zulkifly.
Dengan memasukkan transformasi digital dalam RPJPD, Kota Makassar berharap dapat merespons tuntutan dan kebutuhan masyarakat modern.
“Penggunaan teknologi telah kita optimalkan, baik dari sisi pemerintahan maupun masyarakat. Saat ini, investasi tertinggi di Makassar berasal dari sektor telekomunikasi, yang menunjukkan bahwa kita sudah menjadi bagian dari smart city,” tutupnya. (*)