Temuan NASA, Terduga Fosil ‘Alien’ Di Planet Mars

  • Bagikan
Ilustrasi, Bukti terbaru sisa-sisa kehidupan di Kawah Jazero, Mars. (Foto: dok NASA/JPL-Caltech/MSSS)

RAKYATSULSEL - Kendaraan rover penjelajah Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kemungkinan menemukan bukti kehidupan masa lalu di Mars.
Hal itu diungkap setelah rover itu menemukan fosil diduga sisa kehidupan masa lalu di Planet Merah tersebut. Rover itu menemukan batu aneh berbintik-bintik dengan tanda-tanda kimia yang mungkin mendukung mikroba purba.

Cerita Lapisan Berlian Setebal 18 Km di Bawah Permukaan Merkurius
Rover penjelajah tersebut menganalisis batuan tersebut, mengungkapkan material sedimen berurat-urat yang dipenuhi senyawa organik, bukti pergerakan air, dan bintik-bintik mirip macan tutul dari reaksi kimia yang dapat digunakan mikroba purba untuk mendapatkan energi.

Mengutip dari Live Science pada Jumat (2/8), anggota ilmuwan dari tim Perseverance yang menangani rover penjelajah tersebut, David Flannery mengatakan, "Bintik-bintik itu sebuah kejutan besar."

"Di bumi, tipe-tipe ini pada batu biasanya dikaitkan dengan fosil mikroba di bawah permukaan," sambung astrobiologis dari Queensland University of Technology, Australia tersebut.

Rover tersebut menemukan batu berbintik-bintik diduga fosil itu di wilayah Mas yang dulunya lebih hangat dan basah. Peneliti menyebut kondisi itu membuat tanda-tanda kehidupan purba akan tampak menjadi fosil di dalam bebatuan di sana.

Pemindaian yang dilakukan instrumen Perseverance yakni Scanning Habitable Environments with Raman and Luminescence for Organics and Chemicals (SHERLOC) menunjukkan bahwa batuan tersebut mengandung molekul berbasis karbon.

Selain itu dari hasil pemindaian juga ditemukan pita hematit kemerahan yang menampilkan bintik-bintik besi dan fosfat.

Perseverance adalah misi penjelajahan NASA ke MARS yang melaksanakan misi sejak 2020 silam.

Sejak tiba di Mars, rover penjelajah tersebut telah mencari tanda-tanda kehidupan purba di permukaan Mars dengan berjalan melintasi kawah Jezero selebar 50 kilometer dan mengumpulkan lusinan sampel batuan untuk kemudian dibawa pulang ke Bumi.

  • Bagikan