Pencapaian kerja tersebut kemudian menuai kekaguman dunia internasional Termasuk FAO (Kundhafi Kadiresan) terhadap pembangunan pertanian Indonesia dan sangat mengapresiasi hasil kerja Kementerian Pertanian (Kementan) sinergi TNI, Penyuluh, Petani, dan seluruh pihak terkait.
Negara-negara anggota Food and Agriculture (FAO) atau Badan Pangan Internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dibuat terpukau oleh progresifnya laju pembangunan pertanian Indonesia.
Bahkan menurut Rektor IPB Arif Satria, gaya kerja yang radikal dari Amran , menjadikan pertanian Indonesia sangat dinamis dengan lompatan-lompatan positif.
Masalah inflasi juga dinilai sangat positif, Misalnya inflasi bahan makanan dari tahun 2014-2017 turun dari 10,57% menjadi hanya 1,26% yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah pertanian nasional.
Dalam skala internasional, FAO tahun 2019 menyebutkan bila Indonesia berhasil melakukan penurunan inflasi terbaik dari peringkat 3 dunia tertinggi, yakni 11,71 persen menjadi 15 dengan inflasi 1,26 persen.
Untuk nilai ekspor pertanian meningkat tajam sebesar 180 triliun (85,64%) di tahun 2014-2018. Sedangkan pada volume ekspor meningkat 13,9 juta ton (55,19%) dari tahun 2014-2018. Pada nilai investasi meningkat sangat tajam yakni 36,96 triliun (330,0%) di tahun 2014-2018.
Untuk di tahun 2024 ini, Arief Cahyono melanjutkan, program cepat dilakukan Kementan mulai membuahkan hasil yang pesat. Hanya dalam beberapa bulan, Kementan berhasil membalik keadaan khususnya dalam produksi jagung.
Sebelumnya di awal tahun 2024 penyediaan kebutuhan jagung harus dipenuhi dari importasi hingga 500 ribu ton akibat produksi yang berkurang. Namun sekarang sudah dilakukan ekspor jagung perdana dari Gorontalo dengan tujuan negara Filipina sebanyak 50 ribu ton senilai Rp209 miliar.