MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai politik yang bernaung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming berpotensi kembali menyatu di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 yang mengusung jagoannya, Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi.
Pasangan yang berakronim Andalan Hati itu digadang-gadang telah mengamankan 5 partai politik dari 10 parpol yang menempatkan wakilnya di DPRD Sulsel.
Parpol tersebut adalah Nasdem (17 kursi), PAN (4 kursi), Demokrat (7 kursi), Gerindra (13 kursi), dan Golkar (14 kursi).
Sehingga pasangan tersebut hampir pasti mengantongi 55 kursi dari total 85 kursi di DPRD Sulsel.
Belakangan PKS (7 kursi) dan Hanura (1 kursi) juga memberi sinyal akan mengusung pasangan ini.
Andi Sudirman Sulaiman mengaku optimis memenangkan pertarungan. Selain telah mengamankan sokongan partai politik, dukungan dari banyaknya kelompok relawan kian melengkapi mesin pemenangannya.
Saat ditanya tentang kesiapannya, mantan Gubernur Sulsel itu menegaskan akan tegak lurus dengan arahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Kami tegak lurus dengan presiden dan wakil presiden terpilih," tegasnya di Makassar belum lama ini.
Sementara itu, calon wakil gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi menenkan bahwa dia bersama Andi Sudirman mendaftar di semua partai politik.
Keputusan mendukung atau tidak, diserahkan sepenuhnya kepada partai. “Intinya kami mendaftar ke semua partai dan lalu kemudian keputusannya ada pada partai,” tandasnya.
Terkait rekomendasi Partai NasDem, Fatmawati menyatakan telah lebih dulu menyerahkan dukungan.
Mantan wakil wali kota Makassar ini menyatakan bahwa partai khususnya yang berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), menjadi modal politik bagi keduanya menatap Pilgub Sulsel 2024.
“Tentu Alhamdulillah Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah membersamai. Tentu ini bagian dari kekuatan, semakin memantapkan langkah kita. Insya Allah,” katanya.
Juru bicara DPD I Golkar Sulsel Zulham Arief sebelumnya membocorkan, instruksi DPP Partai Golkar udah jelas memprioritaskan KIM. Tetapi ada pengecualian dalam konteks variabel tertentu.
”Sesuai arahan Pak Ketum dan Wakil ketua Bappilu, Bang Doli, kami di Golkar ini tetap mengutamakan KIM. Tentu arah koalisi kami harus disesuaikan dengan variabel tertentu,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, variabel-variabel yang dimaksud harus memberi keuntungan juga untuk Golkar. Termasuk dalam hal potensi kemenangan dalam pertarungan di semua daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
”Variabel yang dimaksud itu seperti survei, bisa jadi geo politik di daerah termasuk kandidat mewakili wilayah apa, kelompok usia, kesukuan, agama atau keluarga besarnya seperti apa. Itu mempengaruhi semua,” katanya.
Sehingga, KIM yang menjadi arahan umum dari FPP bisa berlaku dengan pengecualian tertentu.
”Tetapi kami kan mau menang sehingga hal itu menjadi bahan kompromi. Tujuan kita maju Pilkada kan mau menang,” tegas Zulham.
Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi, memastikan bahwa partainya juga dalam waktu dekat akan menyerahkan Surat Keputusan (SK) Rekomendasi kepada pasangan Sudirman-Fatma.
PAN, yang hasil pembicaraan internalnya dengan DPP telah mencapai kesepakatan untuk mendukung pasangan ini, akan memberikan SK sebagai bentuk formal dukungan, pekan depan.
"Tinggal penyerahan SK-nya yang mungkin menyesuaikan waktu masing-masing aja," ungkap Kahfi. (*)