MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Saat ini, sudah ada dua poros terbentuk di Pilkada Barru 2024. Keduanya ialah Ulfa Nurul Huda-Mudassir Hasri Gani yang diusung NasDem dan Andi Ina Kartika Sari-Abustan yang diusung Golkar, Demokrat, PKB dan PKS.
Kendati demikian, pilkada Barru 2024 berpotensi tiga poros. Gerindra dan PPP masih bisa membentuk poros baru karena bisa mengusung pasangan calon (Paslon).
Gerindra memiliki 4 kursi, sedangkan PPP punya 2 kursi hasil Pileg 2024. Koalisi dua partai ini menghasilkan 6 kursi, sementara syarat mengusung hanya 5 kursi.
Nama anggota DPR RI, Muhamamad Aras dikabarkan bersiap masuk arena Pilkada Barru 2024 sebagai kandidat 01. Ia bisa berpaket dengan Wakil Bupati Barru, Aska Mappe sebagai 02.
"Masih menunggu perintah partai. Masih di tangan petinggi partai. Belum ada kesepakatan," kata M Aras, Minggu (18/8/2024).
Opsi lain, Aska Mappe bisa menjadi kandidat 01. Sementara Muh Arizaldy Aras, yang merupakan putera Aji Aras menjadi 02.
Aji Aras tak menampik sudah membangun komunikasi dengan Aska Mappe. "Namanya sesama politisi, pasti kita ngobrol lah," ujarnya.
Dua opsi pasangan ini bisa dimunculkan Gerindra dan PPP. Apalagi Aska Mappe memang merupakan Ketua DPC Gerindra Barru.
"Sebenarnya belum (pasti maju). Sebagai kader partai, kalau ditugaskan, ya tidak menolak (untuk maju)," tuturnya.
Anggota Komisi V DPR RI ini menekankan, memberikan sepenuhnya keputusan kepada PPP. "Tidak maju atau maju, ya tergantung partai," kuncinya.
Di Barru, sisa dua partai politik yang belum menyatakan sikap. Ialah PPP yang punya 2 kursi dan PDI Perjuangan 4 kursi.
Terpisah, Aska Mappe mengungkapkan memang sedang melakukan penjajakan dengan PPP. Purnawirawan Polri ini bahkan memberi sinyal akan berkoalisi dengan partai kakbah.
"Kalau sama PDIP belum ada komunikasi. Tapi dengan PPP, kami intens komunikasi di DPC, DPW hingga DPP. Memang Gerindra dan PPP (di Barru) tak bisami dipisahkan," ungkap Aska Mappe.
Aska Mappe bilang, memang pernah berkomunikasi dengan Aji Aras dan Arizaldy. Soal peluang berpaket dengan Arizaldy, ia menyambutnya dengan baik.
"Bisa saja. Semua hal bisa saja, kemungkinan terjadi. Perlu pembahasan lebih lanjut," kuncinya. (Fahrullah/B)