MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), berhasil menggambarkan diri mereka sebagai pasangan yang dikenal dan disukai oleh masyarakat.
"Pasangan ini menunjukkan bahwa mereka layak menjadi gubernur dan wakil gubernur. Indikatornya adalah tingkat kesukaan yang tinggi," kata Direktur Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir, dalam keterangan tertulisnya baru-baru ini.
Berdasarkan survei yang dirilis oleh IPI yang dilakukan pada 4-10 Agustus 2024, tingkat kesukaan (akseptabilitas) terhadap Andi Sudirman Sulaiman unggul jauh dari kandidat lain dengan 78,9%, diikuti Fatmawati Rusdi 60,8%, Ilham Arief Sirajuddin 56,5%, dan Mohammad Ramdhan Pomanto 49,9%.
Suwadi juga menjelaskan bahwa tingginya elektabilitas Andi Sudirman dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk statusnya sebagai petahana. Selain itu, kepuasan publik terhadap kinerja yang dipimpin Andi Sudirman sebelumnya dan basis suara yang mengakar di seluruh wilayah Sulsel turut mendukung popularitasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Bosowa (Unibos), Dr. Arief Wicaksono, berpendapat bahwa Sulsel terlalu kecil jika dijadikan sebagai sebuah provinsi tanpa gagasan nasional.
"Menurut saya, politik itu adalah pertarungan gagasan. Ketika tidak ada pertarungan gagasan, maka hal ini akan menjadikan demokrasi kita bersifat prematur," ungkapnya.
Arief Wicaksono juga menekankan bahwa angka-angka statistik yang ditampilkan oleh PT IPI terkait kondisi Pilgub Sulsel saat ini harus dimaknai sebagai hal positif, dan tidak selalu dianggap negatif meskipun ada pihak yang mendominasi.
"Ini hanya paparan, hanya ekspresi dari potret yang terjadi di lapangan yang telah di-capture oleh PT IPI," tambahnya.
Lembaga Survei Indeks Politika Indonesia melakukan riset pada 4-10 Agustus 2024 untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pengumpulan data survei ini melibatkan seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang berumur 17 tahun ke atas, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel basis dalam survei ini sebanyak 1.440 orang yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan terdistribusi secara proporsional.
Metode yang digunakan adalah simple random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±3,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor, dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control ini tidak ditemukan kesalahan yang berarti.
Survei PT IPI ini bertujuan untuk memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel guna mengetahui peta dukungan politik elektoral serta faktor-faktor penting yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut, sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang sedang mengemuka. (*)