WAJO, RAKYATSULSEL - Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran SE mendaftar ke KPU, Kamis, 29 Agustus 2024.
Pasangan ber-tagline Pammase ini punya cara tersendiri mendaftar ke KPU. Mereka naik bemor dari Masjid Raya menuju ke Kantor KPU Wajo, Jl Bau Mahmud.
Ribuan simpatisan pun ikut mengawal mereka selama perjalanan. Amran Mahmud-Amran SE tampak mengenakan kemeja biru.
Para ketua partai pengusung ikut naik bemor mendampingi pasangan Pammase. Selain itu, kader partai pengusung dan pendukung pun ikut mengiringi.
Setibanya di kantor KPU, pasangan yang diusung oleh dua partai politik ini disambut hangat oleh Sekretaris KPU Wajo, Mansur. Sebagai tanda penghormatan, Sekretaris KPU mengalungkan sarung sutra khas Wajo kepada pasangan Pammase.
Dalam prosesi pendaftaran, pasangan Amran Mahmud menyerahkan berkas pendaftaran secara langsung kepada Ketua KPU Wajo, Andi Rahmat Munawwar.
Dalam sambutannya, Amran Mahmud menyampaikan terima kasih kepada KPU dan seluruh pihak yang telah membantu proses administrasi hingga tahap pendaftaran ini.
Ia juga mengungkapkan tekadnya untuk melanjutkan program-program pembangunan yang telah berjalan selama lima tahun terakhir dengan visi baru yang lebih modern dan berkarakter, guna mewujudkan Wajo yang lebih maju dan sejahtera.
"Kami berharap, dengan dukungan masyarakat, kami dapat melanjutkan amanah ini untuk lima tahun ke depan. Visi kami adalah membangun Wajo yang lebih berkarakter, berkemajuan, dan modern, dengan fokus pada peningkatan sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi," ungkap Amran.
Sementara itu, Ketua KPU Wajo, Andi Rahmat Munawwar, menegaskan komitmen KPU dalam menjalankan tugas secara adil dan netral. Ia juga mengumumkan bahwa pemeriksaan kesehatan bagi pasangan calon akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus hingga 1 September di Rumah Sakit Wahidin, dengan persiapan yang telah dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo.
Pilkada kali ini menjadi Pilkada keempat yang digelar di Kabupaten Wajo, sekaligus yang pertama dilakukan serentak di seluruh Indonesia, menambah makna tersendiri bagi masyarakat Wajo,” ungkapnya. (Muis)