MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai pengusung Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi atau ASS-Fatma dinilai tak solid menghadapi Pilgub 2024.
Meski pasangan dengan tagline Andalan Hati memborong sejumlah partai, atau tepatnya sembilan partai politik dengan total 63 kursi. Itu semua tak ada jaminan solid koalisi. Kepentingan Pilgub beda dengan Pilkada serentak di 24 daerah sehingga parpol mencari jalan masing-masing. Perpecahan pun tengah mengancam paslon ASS-Fatma.
Hal sederhana juga tampak terlihat saat deklarasi dan pendaftaran ASS-Fatma di KPU Sulsel pada 29 Agustus lalu. Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe tidak hadir, begitu juga Ketua DPW PAN Sulsel, Ashbul Kahfi tak ikut. Sedangkan kader Gerindra juga kabarnya tidak solid mendukung "Andalan Hati".
Terbaru terlihat saat insiden yang viral antara elit Gerindra Sulsel Harmansyah dan anak Menteri pertanian juga ponakan calon Gubernur Sulsel bagian dari klan Sudirman. Bahakan dugaan kuat keterlibatan oknum TNI mengancam keluarga Harmasya.
Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Dr. Ibnu Hajar Yusuf memberikan analisis terkait adanya bayang-banyang tidak solid partai koalisi pendukung ASS-Fatma di Pilgub Sulsel 2024.
"Tanda-tanda partai koalisi andalan hati tidak solid sudah tampak. Itu terlihat saat deklarasi dan pendaftaran di KPU 29 Agustus lalu. Saat deklarasi sebagain besar Ketua partai tdk hadir, pendaftaran baru ada merapat," ujarnya, Jumat (6/9).
Akademisi UINAM itu memberikan pandangan ketidaksolidan koalisi besar di ASS-Fatma karena hanya kepentingan elit atau oligargi. Bahakan kader di akar rumpun pun dipastikan jalan sendiri-sendiri.
Belum lagi fakta di lapangan jika Pilgub dan Pilkada serentak membuat kader di daerah tidak sejalan karena memenangkan jagoan di Pilbup maupun pilwali. Apalagi partai pengususng Pilgub tidak linear ke darah.