Bersaing Obral Janji

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL.CO - Meski belum resmi menjadi calon wali kota dan calon wakil wali kota Makassar, empat pasangan kandidat sudah mengumbar janji-janji politiknya kepada calon pemilih. Berbagai isu, program, dan harapan dilontarkan demi meraih simpati warga Makassar. Ke semua itu direkam dalam misi dan visi yang akan ditawarkan untuk memuluskan jalan menuju Balai Kota. Lazimnya memang di setiap kontestasi, para kandidat akan saling obral janji untuk tujuan meraih kekuasaan.

Walau masa kampanye baru akan dimulai pada 25 September mendatang, namun pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar telah merancang berbagai program untuk Kota Makassar.

Pasangan Munafri Arifuddin (Appi) dan Aliyah Mustika Ilham terus menggemborkan program unggulan yang menjadi andalan mereka.Salah satu program yang digadang-gadang akan membawa perubahan besar bagi Kota Makassar adalah kebijakan inklusi yang akan diusung.

Juru bicara tim pemenangan Mulia--tagline Munafri-Aliyah, Andi Januar Jaury Dharwis mengatakan gagasan tersebut menjadi modal bagi Appi-Aliyah untuk diadu dengan program dari pasangan calon lainnya. Januar mengatakan, salah satu misi keberlanjutan pembangunan yang diusung oleh Appi-Aliyah lebih mengoptimalkan peran inklusi Kota Makassar yang saling terhubung dalam pelayanan merata dan ekosistem ekonomi.

"Sebagai ibu kota Provinsi Sulsel juga sebagai hubungan Indonesia Timur, tentu peran inklusi ini yang menata hubungan timbal balik dari berbagai elemen yang berinteraksi pada ruang inklusi," kata Januar, Rabu (11/9/2024).

Seiring dengan penetrasi gagasan Appi-Aliyah pada setiap kesempatan silaturahmi dan sosialisasi, tentu tersaji juga secara linear gambaran sosok keduanya yang akan dinilai oleh publik. Hal itu dari sisi integrasi kompetensi serta komitmen mewujudkan program tersebut. Elemen yang dimaksud adalah seluruh warga Kota Makassar dan masyarakat regional Sulsel.

"Lingkup interaksi dalam segala dimensi, pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, dan religi," ujar dia.

Dan terpenting, sambung Januar, adalah manfaat multiefek dari seluruh sumber daya ekonomi dan mendorong mutu pelayanan yang merata dan adil di segala hal.

"Mulia akan berkomitmen menjaga kebutuhan populasi warga kota yang didukung oleh pelayanan serta ketersediaan sumber daya ekonomi," imbuh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Sulsel itu.

Menurut dia, hal ini sebagai cadangan potensi ekonomi yang senantiasa akan digerakkan oleh mesin Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dampak yang diharapkan adalah penciptaan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha, juga peningkatan penghasilan masyarakat serta terjaga daya beli.

Keseluruhan akselerasi nantinya akan berbarengan dengan komitmen memenuhi perintah mandatory dari pemerintah pusat utamanya bidang pendidikan, kesehatan, serta Lingkungan.

Ini dinilai menggambarkan bahwa layanan bidang pendidikan dan kesehatan sesungguhnya sudah didesain oleh Undang Undang (UU) untuk dijalankan sepenuhnya oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan pada jenjang tertentu.

"Dengan demikian beban masyarakat akan kebutuhan bidang pendidikan dan kesehatan semakin ringan bahkan jika memungkinkan dibebaskan atau gratis," ujar dia.

Bakal calon Wali Kota Makassar, lainnya, Indira Yusuf Ismail, menyampaikan program yang digaungkan adalah pentingnya peran orang tua dalam mencegah tengkes atau stunting. Indira yang saat ini sebagai Ibu Asuh Stunting Kota Makassar selalu menyempatkan diri untuk memberi arahan dan edukasi kepada para ibu-ibu di Makassar.

"Pengentasan stunting menjadi program nasional yang otomatis menjadi perhatian pemerintah Kota Makassar," imbuh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar.

Menurut dia, untuk mencapai target zero tengkes di Kota Makassar, orang tua harus memahami pentingnya memberikan asupan bergizi kepada anak-anak.

"Saya berharap semua orang tua bisa membesarkan anak-anaknya menjadi anak soleh-soleha, anak cerdas, dan sehat. Di Indonesia salah satu program nasional adalah stunting," kata Indira.

Indira menekankan pentingnya kesadaran para ibu untuk memberi perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak. Mulai dari asupan gizi, pendidikan, lingkungan yang layak, serta peran aktif ibu rumah tangga dalam membentuk ketahanan keluarga.

Dia berharap kolaborasi antara pemerintah Kota Makassar dan peran mahasiswa dapat mempercepat pencapaian tujuan pemerintah Kota Makassar untuk mencapai zero stunting.

"Kami berharap orang tua bisa cerdas, yaitu mereka yang memahami pentingnya kebutuhan anak," kata dia.
Sementara itu, bakal calon Wakil Wali Kota Makassar, Rezki Mulfiati Lutfi menyampaikan banyak masyarakat menyatakan dukungannya terhadap program Andi Seto-Rezki.

Terlebih, salah satu programnya adalah mampu membantu banyak masyarakat Kota Makassar, khususnya di kalangan emak-emak yang ingin membuka usaha, mulai dari perencanaan, pelatihan, hingga permodalan.

"Salah satu program kami adalah nyaman berusaha untuk warga kota Makassar. Kami mau program ini bukan sekadar janji tapi bagaimana bisa langsung jalan untuk menyasar masyarakat," ujar Rezki.

Menurut dia, nyaman berwirausaha bukan hanya menyentuh di tingkat kecamatan dan kelurahan. Tetapi, kata Kiki-sapaan akrabnya, bisa menyasar warga sampai ke tingkat RT dan RW.

"Kami tidak ingin program nyaman berwirausaha ini hanya dirasakan oleh segelintir orang saja. Tetapi kami berkomitmen bagaimana semua lapisan masyarakat sampai ke tingkat RT RW ikut pula merasakannya," imbuh politikus Partai NasDem ini.

Sebab, lanjut Rezki, setiap permasalahan warga di tiap RT dan RW pasti berbeda-beda. Sehingga, semua usulan atau aspirasi masyarakat harus terakomodasi sampai terlayani dengan baik.

"Untuk UMKM yang ada di Kota Makassar, bukan cuma pelatihan saja. Tetapi fasilitas permodalan sampai pemasaran akan kami siap jalankan. Tentu, jika kami terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Makassar," ujar Rezki.

Adapun pasangan Amri Arsyid dan Abdul Rahman Bando punya misi mewujudkan Makassar sebagai kota yang aman dan sejahtera bagi semua lapisan masyarakat. Amri Arsyid, seorang alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), dikenal sebagai politisi dan pengusaha sukses di bidang pertanian dan agribisnis.

Dengan pengalaman dalam ekspor-impor hasil pertanian, Amri memiliki jejaring yang kuat baik di dalam maupun luar negeri yang menjadi modal berharga dalam mengembangkan investasi di Makassar.

"Pengalaman saya di sektor pertanian akan membantu membangun ekonomi Makassar melalui investasi yang berkelanjutan," kata Amri.

Hal ini diyakini menjadi dasar kuat untuk memajukan kota Makassar melalui program-program inovatif seperti perdagangan, industri rumah tangga, dan UMKM, terutama bagi kaum milenial.

Dukungan terhadap program pembiayaan UMKM dan koperasi di wilayah pesisir serta pulau-pulau juga diharapkan membawa perubahan positif bagi taraf hidup masyarakat.

Selain itu, program pembangunan dermaga bagi nelayan dan masyarakat pulau diharapkan dapat memperkuat ekosistem agribisnis hasil laut.

"Dermaga ini akan meningkatkan daya saing hasil laut secara nasional dan internasional, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat," imbuh Amri.

Danny-Azhar Pro Petani

Sementarai itu, pasangan bakal calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Danny Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA), siap membawa perubahan signifikan bagi petani jika terpilih sebagai pada 27 November nanti. Pasangan ini menegaskan, kesejahteraan petani harus dimulai dengan memastikan harga yang adil dan stabil bagi hasil panen mereka.

"Kalau mau lihat petani kita sejahtera, beli hasil panen mereka dengan harga terbaik. Jaga harga mereka. Jangan biarkan petani menderita," ujar Danny.

Pasangan DIA memang menyiapkan serangkaian program strategis yang difokuskan pada peningkatan kualitas hidup petani, perbaikan akses pasar, serta penciptaan ekosistem pertanian yang berkelanjutan.

Program-program ini mencakup inovasi dalam pertanian modern yang memadukan teknologi canggih dengan praktik pertanian ramah lingkungan. Danny menegaskan bahwa kebutuhan utama petani bukanlah sekadar bantuan alat pertanian, melainkan kepastian harga untuk hasil panen mereka.

"Kebutuhan mendasar petani itu bukan dimanjakan dengan bantuan alat pertanian. Berikan mereka garansi soal harga," imbuh dia.

Sebagai calon kuat dari koalisi PDI Perjuangan, PPP, dan PKB, Danny mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi sebagian besar petani yang terjebak dalam siklus hutang untuk memulai musim tanam. Sementara hasil panen seringkali hanya cukup untuk membayar utang.

"Banyak petani yang modalnya dari utang dan panen mereka kadang-kadang tidak mencukupi untuk menutupi biaya tersebut. Ini yang harus diubah," imbuh Danny.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pasangan DIA menawarkan solusi-solusi inovatif bagi petani, terutama di wilayah Ajatappareng (Sidrap, Pinrang, Enrekang, Barru) dan Bosowasi (Bone, Soppeng, Wajo dan Sinjai).
Danny menyebut bahwa wilayah-wilayah ini akan dimaksimalkan sebagai zona surplus beras dengan dukungan teknologi pertanian terbaru, termasuk penerapan teknologi pertanian modern. Selain itu, Danny merencanakan pembangunan pusat-pusat pembelian produk petani yang akan dikelola oleh BUMD dan Bumdes.

"Kami akan bangun pusat-pusat pembelian produk petani yang dikelola secara profesional oleh BUMD dan Bumdes. Ini akan memastikan harga yang stabil dan adil bagi petani," beber dia.

Pasangan DIA juga berencana untuk memperkuat hilirisasi pertanian di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Hilirisasi ini akan melibatkan pengolahan hasil panen menjadi produk yang bernilai tambah, sehingga tidak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah.

"Kami optimistis bahwa dengan langkah-langkah tersebut, Sulsel tidak hanya akan menjadi penyangga pangan nasional, tetapi juga berpotensi menjadi pusat pangan dunia," umbar Danny.

Dia mengatakan, agar tidak terjadi defisit APBD, Sulsel harus dikelola dengan inovasi yang jelas dan eksekusi yang terukur. Pemerintah harus hadir untuk mewujudkan itu.

"Dengan visi dan komitmen ini, pasangan DIA dapat membawa Sulawesi Selatan ke era baru yang lebih sejahtera, berkelanjutan, dan berdaya saing di bidang pertanian," kata Danny.

Beberapa waktu lalu Azhar Arsyad menyebut Sulawesi Selatan merupakan daerah yang kaya namun defisit anggaran sebesar Rp1,5 triliun pada tahun 2023. Dia menyebutkan, hampir semua ada di wilayah Sulsel seperti pertanian, perikanan, rempah-rempah, hutan, dan hasil tambang yang luar biasa.

"Mengapa pemerintahan sebelumnya membuat Sulsel bisa defisit anggaran, padahal Sulsel sangatlah kaya? Ini harus dipertanyakan. Saya dan Pak Danny berpikir kalau tidak memiliki terobosan dan tidak mencari ruang investasi artinya tidak ada peningkatan dan itu yang terus kami pikirkan," imbuh Azhar.

Menurut dia, pasangan ini hadir dengan misi menyelamatkan Sulsel agar lebih berkembang dan mampu mensejahterakan masyarakatnya. Karena kalau tidak ada terobosan dan kreativitas untuk mencari sumber pembiayaan dari luar bisa dikatakan Sulsel bisa terancam bangkrut, itu yang terus saya diskusikan bagaimana menjadikan Sulsel unggul.

"Sektor seperti pertanian, jika hanya dibantu dengan penyediaan mesin tidak akan meningkatkan produktivitas secara signifikan. Jadi kami punya konsep bagaimana memastikan lahan tidur kita garap supaya lebih produktif," ujar Azhar. (suryadi/C)

  • Bagikan