MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lokasi pengerjaan irigasi di Kabupaten Bulukumba dan Wajo terdampak bencana alam, sehingga proses pengerjaan harus tertunda.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang (SDACKTR) Andi Darmawan Bintang mengatakan faktor alam memang menjadi penghambat pengerjaan dua irigasi itu.
Apalagi kata dia, lokasi pemuatan material pengerjaan juga jauh dari lokasi awal, sehingga memerlukan waktu untuk momobilisasi bahan menuju lokasi pengerjaan.
“Kondisi keterlambatan itu faktor alam yang tidak bisa dihindari, yang ke dua adalah faktor jarak,” bebernya kepada Rakyat Sulsel, Senin (23/9/2024).
Ia membeberkan, pengerjaan irigasi di Kabupaten Wajo itu baru saja dimulai sekira dua pekan terkahir. Kendati demikian, kebut pengerjaan tentu saja dilakukan oleh pihaknya.
“Contohnya itu kemarin di Kabupaten Wajo itu baru dilakukan pengerjaan sekira dua pekan, dan persentasenya sudah mencapai 30 persen,” ungkapnya.
Berlandas pada progres itu, Andi Darmawan Bintang menyampaikan pihaknya optimis untuk bisa menyelesaikan pengerjaan itu sebelum tahun anggaran ini berakhir.
“Kita optimis bisa selesai tahun ini, dan tidak berpindah tahun,” imbuhnya.
Ia menuturkan, organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipimpinnya itu adalah pemberi kerja, yang melakukan kontrak bersama dengan pihak ketiga atau mitra, tentu saja evaluasi juga dilakukannya untuk memastikan proses pengerjaan irigasi itu tetap berjalan sesuai dengan kesepakatan.
“Kami juga kan pemberi kerja melakukan koordinasi dan memantau para mitra, dan mendengarkan alasan mereka mengapa terjadi keterlambatan pengerjaan,” ulasnya.
Ia juga menuturkan, bahwa untuk di Kabupaten Bulukumba juga terhambat, sebab lokasi pengerjaan irigasi itu mengalami longsor.
Untuk Informasi, pagu anggaran untuk irigasi di Kabupaten Bulukumba itu sekira Rp3 miliar lebih, sedangkan Irigasi di Kabupaten Wajo sekira Rp6,4 miliar.
Ia juga menyampaikan, dua pengerjaan tersebut merupakan proyek strategis milik Pemprov Sulsel yang bakal menjadi contoh baik dari sisi asistensi, administrasi hingga proses pengerjaan fisik.
“Kami juga baru-baru ini sudah melakukan asistensi bersama dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi,” kuncinya. (Abu/B)