Simulasi dua nama calon menunjukkan elektabilitas Andi Sudirman melejit menjadi 59,4 persen, naik 13,1 persen dari survei sebelumnya pada Juli 2024, yang sebesar 46,3 persen. Sedangkan Danny Pomanto hanya naik 8,2 persen, dengan elektabilitas 17,8 persen.
Dalam hal tingkat kesukaan (akseptabilitas), pasangan Andi Sudirman-Fatma (Andalan Hati) mendominasi dengan skor 79,1 persen dan 80,7 persen, sementara pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) memperoleh 60,4 persen dan 62,1 persen.
Survei ini juga mengukur basis pemilih kuat dari setiap paslon. Paslon Andi Sudirman-Fatma memiliki basis pemilih kuat sebesar 63,1 persen, sedangkan Danny Pomanto-Azhar Arsyad memiliki basis pemilih kuat sebesar 58,9 persen.
Selain itu, sebanyak 62,2 persen pemilih mengaku tidak akan mengubah pilihannya, sementara 34,7 persen masih mungkin mengubah pilihannya. Dengan demikian, mayoritas pemilih di Sulsel sudah mantap dengan pilihannya.
Survei ini juga mencermati kecenderungan pemilih berdasarkan sentimen putra daerah, dengan hasil 56,1 persen responden memilih putra asli daerah, sedangkan 42 persen tidak mempersoalkannya.
"Tingginya elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain karena beliau dinilai sebagai pemimpin yang peduli pada rakyat, putra asli daerah, jujur, bersih dari praktek KKN, memiliki rekam jejak kerja yang baik, serta berpendidikan," jelas Prof. Burhanuddin.
Survei ini dilaksanakan dari tanggal 26 September hingga 3 Oktober 2024.
