Operasi Zebra Ciptakan Budaya Etika dan Sopan Santun Berkendara

  • Bagikan
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar, Komisaris Mamat Rahmat saat menjadi narasumber di program podcast Harian Rakyat Sulsel, Senin (14/10/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepolisian Republik Indonesia dalam dua pekan ke depan menggelar Operasi Zebra 2024. Di Makassar, Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Makassar akan menjadikan operasi ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan memahami pentingnya tertib berlalu lintas, sekaligus menekan angka fatalitas kecelakaan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar, Komisaris Mamat Rahmat mengatakan, pihaknya berupaya mengarahkan operasi kali ini untuk edukasi kepada masyarakat untuk memahami etika dan sopan santun berkendara.

"Sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran taat lalu lintas. Operasi Zebra kali ini lebih dominasi edukasi ketimbang penegakan hukum," ujar Mamat saat menjadi narasumber dalam program podcast Harian Rakyat Sulsel, Senin (14/10/2024).

"Persentasenya adalah edukasi berupa imbauan 50 persen, 25 persen preventif, dan 25 persen aspek hukum,” sambung Mamat.

Mantan Kasat Lantas Polres Parepare itu mengatakan, persiapan sebelum Operasi Zebra juga lebih banyak mengenai edukasi kepada masyarakat. Mamat mengatakan, ada berbagai hal yang menjadi perhatian yaitu, pengendara berboncengan lebih dari satu orang, berkendara dalam pengaruh alkohol, tidak menggunakan sabuk pengaman, penggunaan telepon seluler saat berkendara, pengendara di bawah umur, pengendara yang ugal-ugalan, knalpot brong, aksi balap liar, melawan arus lalu lintas, dan tidak pakai helm Standar Nasional Indonesia (SNI).

Peraih penghargaan Pasis Trengginas B bidang jasmani saat pendidikan Sekolah Pimpinan Pertama (Sespimma) pada 2018 itu mengatakan, etika berkendara sangat dikedepankan sebab masih banyak warga yang kerap melawan arus. Padahal, praktik itu sangat mengancam dan membahayakan bagi diri sendiri maupun pengendara lain.

“Contohnya di jalur samping jalan tol. Banyak kendaraan roda dua yang kerap melawan arus," ujar Mamat.

Selain itu, sambung Mamat, pihaknya juga memberi atensi kepada para pengendara roda empat agar tidak melakukan parkir pada area tertib lalu lintas apalagi menghalangi kelancaran arus lalu lintas. Dia mengatakan, kendaraan roda dua masih banyak yang tidak tertib di sepanjang Jalan Sudirman, Jalan A.P. Pettarani, dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Semua jalur tersebut masih jalan nasional serta jalan provinsi dengan intensitas lalu lintas harian tinggi (LHR).

Mantan Kasatlantas Polres Pangkep ini mengatakan, pihaknya akan memberi teguran kepada pengendara bila ditemukan melakukan parkir sembarangan.

"Bahkan kami tidak segan-segan untuk melakukan tilang manual untuk menindak pelanggaran tersebut," tegas mantan Kepala Satuan Sabhara Polres Enrekang ini.

Lelaki kelahiran Cianjur, Jawab Barat, pada 52 tahun lalu itu mengatakan kendaraan yang memiliki kapasitas muatan yang berlebihan juga akan dipantau. Itu sebabnya, pihaknya melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk melakukan hal serupa. Tak hanya itu, kata dia, pengendara dengan usia di bawah 17 tahun akan ditertibkan untuk mengurangi resiko korban jiwa akibat kelalaian dalam berkendara.

Mamat turut merespons penggunaan gawai oleh mengendara motor yang berprofesi sebagai ojek online. Menurut dia, sepanjang telepon seluler itu dilengkapi dengan alat setang ponsel, maka hal itu tetap diberi toleransi.

"Yang fatal bila mereka berkendara sambil menggunakan ponsel. Bila petugas melihat pasti akan diedukasi atau tilang manual," beber Mamat.

Sementara itu, Mamat menjelaskan pada hari pertama pelaksanaan Operasi Zebra yang digelar, kemarin, pihaknya melakukan pendekatan bagi pengendara, khususnya roda dua. Masyarakat yang mengantar anak ke sekolah diminta untuk menggunakan helm. Mamat mengatakan, dua tahun terakhir kasus meninggal dunia akibat kecelakaan karena kelalaian berkendara sudah menurun. Pada 2022 lalu, di Makassar terdapat 83 kecelakaan, 13 di antaranya meninggal dunia. Lalu pada tahun 2023, terdapat 10 orang meninggal.

Kanit 8 PJR Ditlantas Polda Sulsel itu mengatakan, demi menjamin keselamatan pengendara di jalan raya, pihaknya juga baru-baru ini menertibkan lima "Pak Ogah" di seputar Jalan A.P. Pettarani. Menurut dia, penertiban hal tersebut sejatinya juga dilakukan oleh stakeholder terkait di Pemerintah Kota Makassar.

Tak hanya itu, ia juga meningkatkan koordinasi bersama dengan para pengelola jalan provinsi dan nasional untuk memastikan rambu-rambu jalan terpasang dengan baik dan menghimbau masyarakat untuk mematuhinya. Mamat mengatakan, para pengguna jalan kerap ingin menghindari macet pada jam dan titik tertentu.

"Kami berkoordinasi untuk melakukan beberapa rekayasa lalu lintas seperti pemasangan lampu lalu lintas di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan A.P. Pettarani dan beberapa perempatan yang padat lainnya. (abu hamzah/C)

  • Bagikan