Politisi PDI-P ini menyarankan pemerintah untuk mengutamakan pemerataan kondisi jalan terlebih dahulu dengan fokus pada pengerasan jalan tanah.
"Jangan terus ditunda. Jika aspal tidak memungkinkan, kerikil saja sudah cukup untuk tahap awal. Ini agar jalan bisa lebih fungsional," tambahnya.
Kepala Bidang Teknik Dinas Bina Marga Sulsel, Nihaya, mengatakan jalur Bua (Luwu)-Rantepao (Torut) menjadi perhatian sejak periode gubernur sebelumnya membuka akses jalan di wilayah terisolasi.
"Jalan Bua ke Rantepao menjadi kewenangan provinsi dan tahun lalu kami minta bantuan APBN lewat Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) dan itu sudah ditangani. Tahun ini kami juga berencana, karena memang ada beberapa titik yang belum dikerjakan," sebut Nihaya.
Sementara itu, untuk ruas jalan Nuha-Beteleme, menurut Nihaya, pemerintah melaksanakan pengerjaan sepanjang dua kilometer pada tahun ini menggunakan Dana Bagi Hasil (DBH) sawit.
"Namun, masih ada sekitar 40 kilometer jalan tanah yang perlu dibuka. Kami berupaya membuka akses jalan ini terlebih dahulu dengan pengerasan menggunakan kerikil karena pengaspalan membutuhkan anggaran besar. Setidaknya kendaraan roda empat dapat melintas dengan baik," jelasnya. (Yadi/B)