Ia juga menegaskan bahwa sebelum pelantikan, para kepala daerah akan dikarantina dan tidak bisa menerima tamu.
"Kita mau lakukan pemeriksaan kesehatan, pembekalan di hotel, serta pemberian arahan awal sebelum pelantikan," jelasnya.
Selain itu, pelantikan di Istana Negara dilakukan dengan sistem ketat. Bahkan, jumlah tamu yang hadir, termasuk keluarga kepala daerah, akan dibatasi dan ditempatkan di area terpisah.
"Kami sudah menyampaikan kepada kepala daerah terpilih bahwa ada pembatasan jumlah peserta di Istana. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam gedung," tambahnya.
Setelah pelantikan, para kepala daerah tidak akan langsung kembali ke daerah masing-masing. Mereka akan menjalani pembekalan selama dua minggu, mirip dengan yang dilakukan bagi para menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
"Nanti setelah pelantikan, kepala daerah akan mengikuti pembekalan dari 6-12 Februari, lalu dilanjutkan hingga 25 Februari. Materi yang diberikan mencakup pemerintahan, pencegahan korupsi, dan penyelarasan visi dengan program Presiden," ujar Prof. Fadjry.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan seluruh kepala daerah memiliki pemahaman yang sama dengan program nasional dan menghindari ego sektoral dalam menjalankan pemerintahan.