MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Nimim resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Selasa, 18 Februari 2025.
Pimpinan sidang promosi dipimpin langsung Wakil Direktur PPS UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hasyim Hadade, MA.

Dalam disertasinya yang berjudul "Implementasi Program Model Pendidikan Berbasis Wirausaha di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Randangan Gorontalo", Nimim menyoroti penerapan model pendidikan berbasis wirausaha di lingkungan pesantren.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi program pendidikan berbasis wirausaha, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi, serta menganalisis dampak dari program tersebut. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Islamic Practical Education (IPE) serta Participatory Action Research (PAR), Nimim mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan berbasis wirausaha di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah mencakup berbagai keterampilan, seperti pertanian, peternakan, perkebunan, pertukangan (mebel), dan konfeksi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru serta mendukung pengembangan sarana dan prasarana pesantren. Selain itu, model pendidikan ini mendorong kemandirian santri agar mereka mampu hidup tanpa bergantung pada orang lain.
Dalam pelaksanaannya, para santri menerapkan pembelajaran melalui model integratif dan produktif dengan praktik langsung di lapangan. Namun, penelitian Nimim juga mengungkap sejumlah kendala, seperti keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya pelatihan, keterbatasan lahan usaha produktif, serta kendala dalam pemasaran dan ketersediaan bahan baku. Upaya untuk mengatasi hambatan ini dilakukan oleh pihak yayasan dengan dukungan pemerintah dan masyarakat setempat.
Dampak dari program pendidikan berbasis wirausaha ini dinilai positif. Pesantren Salafiyah Syafi’iyah kini mampu membiayai kebutuhan sarana dan prasarana secara mandiri. Para alumni juga merasakan manfaatnya, dengan banyak yang sukses berwirausaha di berbagai bidang, seperti tambak ikan, usaha parfum, mebel, rumah makan, jual beli sapi, hingga konter pulsa. Bahkan, beberapa mahasiswa yang merupakan alumni pesantren sudah mampu membiayai kuliah mereka sendiri melalui usaha kecil-kecilan.
Disertasi ini memberikan wawasan baru tentang model pendidikan berbasis wirausaha di pesantren, yang tidak hanya berkontribusi pada kemandirian ekonomi pesantren, tetapi juga membekali santri dengan keterampilan praktis untuk masa depan mereka.