MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Muh Natsir resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor di Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jumat, 28 Februari 2025.
Dalam disertasinya yang berjudul " Implementasi Manajemen Ekstrakurikuler dalam Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPIT Ar-Rahmah Kota Makassar ", Natsir meneliti bagaimana pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dapat memperkuat karakter siswa sesuai dengan konsep Profil Pelajar Pancasila.

Penelitian ini berfokus pada analisis implementasi manajemen ekstrakurikuler di SMPIT Ar-Rahmah, bentuk penguatan pendidikan karakter melalui program tersebut, serta faktor yang mendukung dan menghambat penerapannya. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan pedagogik dan manajerial, penelitian ini mengandalkan observasi, wawancara, serta dokumentasi dalam pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah menerapkan fungsi manajemen dalam ekstrakurikuler melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Beberapa kegiatan unggulan yang menjadi bagian dari penguatan karakter siswa meliputi Malam Bina Iman dan Taqwa, Tahfizh Road Show, serta Kaligrafi Islam.
Selain itu, karakter siswa diperkuat dalam enam dimensi utama, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kebinekaan global, gotong royong, kemandirian, kreativitas, serta bernalar kritis.
Sejumlah faktor mendukung keberhasilan program ini, seperti kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, program ekstrakurikuler yang terstruktur, serta keterlibatan orang tua dalam pembinaan siswa. Namun, beberapa kendala juga diidentifikasi, termasuk perubahan kurikulum, keterbatasan sarana dan prasarana, serta pengaruh lingkungan sosial.
Natsir menekankan bahwa pendidikan karakter tidak cukup hanya melalui kurikulum intrakurikuler. “Kegiatan ekstrakurikuler harus menjadi bagian integral dalam membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Penelitiannya diharapkan dapat menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan dalam mengelola program ekstrakurikuler yang efektif dan berorientasi pada pembentukan karakter generasi muda. (*)