Oleh: JUKARNAIN
Mahasiswa program Doktor FKM UNHAS
RAKYATSULSEL - Kepemimpinan dalam kesehatan masyarakat memegang peran strategis dalam memastikan tercapainya sistem kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkelanjutan. Seorang pemimpin di bidang ini tidak hanya berfokus pada pengambilan keputusan administratif, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam menciptakan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, terutama kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.
Pemimpin kesehatan masyarakat yang baik harus memiliki visi yang jelas dalam meningkatkan akses layanan kesehatan dan memberdayakan masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya kesehatan. Kepemimpinan berbasis data dan pendekatan berbasis bukti sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat serta merancang intervensi yang tepat guna.
Dalam konteks pemanfaatan layanan kesehatan lansia, kepemimpinan yang kuat dapat membantu mengatasi berbagai kendala, seperti keterbatasan akses, rendahnya literasi kesehatan, dan kurangnya tenaga medis yang kompeten dalam merawat lansia. Pemimpin yang inovatif dapat mendorong penggunaan teknologi, seperti telemedicine, untuk menjangkau lansia di daerah terpencil dan memastikan layanan kesehatan tetap optimal.
Selain itu, kepemimpinan kolaboratif sangat penting dalam membangun sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi sosial, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis komunitas, kebijakan kesehatan dapat lebih mudah diterima dan diimplementasikan secara efektif. Oleh karena itu, keberhasilan sistem kesehatan masyarakat sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan yang visioner, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut, kepemimpinan dalam kesehatan masyarakat juga harus mampu menghadapi tantangan global, seperti pandemi dan perubahan iklim, yang dapat berdampak pada sistem layanan kesehatan. Pemimpin yang adaptif dan inovatif akan lebih siap dalam menghadapi krisis dan memastikan bahwa layanan kesehatan tetap berjalan dengan baik dalam kondisi darurat. Dalam hal ini, pendekatan multidisiplin dan kebijakan yang berbasis sains menjadi aspek krusial dalam meningkatkan daya tahan sistem kesehatan.
Strategi Peningkatan Pemanfaatan Layanan Kesehatan bagi Lansia
Untuk meningkatkan pemanfaatan layanan kesehatan bagi lansia, diperlukan strategi yang komprehensif yang mencakup aspek edukasi, aksesibilitas, dan dukungan sosial. Strategi pertama adalah meningkatkan kesadaran lansia dan keluarga mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui kampanye edukasi kesehatan. Pemerintah dan tenaga kesehatan harus aktif dalam memberikan informasi tentang manfaat pemeriksaan kesehatan rutin, pola hidup sehat, dan penyakit yang umum terjadi pada lansia.
Selanjutnya, peningkatan aksesibilitas layanan kesehatan menjadi kunci utama dalam meningkatkan pemanfaatan layanan oleh lansia. Pemerintah harus memastikan bahwa fasilitas kesehatan ramah lansia, baik dari segi infrastruktur maupun tenaga medis yang terlatih dalam geriatri. Penggunaan teknologi seperti telemedicine juga dapat menjadi solusi untuk menjangkau lansia yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas.
Dukungan sosial dari keluarga dan komunitas juga berperan penting dalam mendorong lansia untuk memanfaatkan layanan kesehatan. Program berbasis komunitas yang melibatkan kader kesehatan, relawan, dan organisasi sosial dapat membantu lansia dalam mendapatkan informasi dan akses terhadap layanan kesehatan yang tersedia.
Teks Wawancara
Pewawancara: Apa tantangan utama dalam meningkatkan pemanfaatan layanan kesehatan bagi lansia?
Jukarnain: Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran di kalangan lansia tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Banyak dari mereka yang hanya mengunjungi fasilitas kesehatan ketika sudah mengalami masalah serius, bukan untuk tindakan pencegahan.
Pewawancara: Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengatasi tantangan tersebut?
Jukarnain: Pemimpin di sektor kesehatan harus mampu menciptakan kebijakan yang mendorong layanan proaktif bagi lansia. Ini bisa dilakukan dengan memperluas layanan kunjungan rumah, meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang kompeten dalam bidang geriatri, serta memastikan aksesibilitas fasilitas kesehatan.
Pewawancara: Apa strategi yang paling efektif untuk meningkatkan pemanfaatan layanan kesehatan bagi lansia?
Jukarnain: Edukasi dan pendekatan berbasis komunitas adalah strategi yang paling efektif. Jika masyarakat, terutama keluarga lansia, lebih sadar akan pentingnya kesehatan, mereka akan lebih aktif dalam memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia. Selain itu, inovasi dalam layanan, seperti telemedicine dan klinik keliling, juga dapat membantu menjangkau lebih banyak lansia.
Dengan kepemimpinan yang kuat dan strategi yang tepat, pemanfaatan layanan kesehatan bagi lansia dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga kualitas hidup mereka dapat lebih baik dan lebih sehat di usia senja. (*)