MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Biaya cetak surat suara untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilwali Palopo diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan Pilkada Serentak 2024.
Koordinator Divisi Logistik dan Perencanaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Marzuki Kadir, menjelaskan bahwa kenaikan harga cetak surat suara bisa terjadi karena jumlah pesanan yang jauh lebih sedikit dibandingkan pencetakan surat suara pada Pilkada November lalu.
"Ketika jumlah pesanan kecil, harga per satuan akan lebih tinggi. Kalau sebelumnya biaya cetak mungkin sekitar Rp100 per lembar, sekarang bisa mencapai Rp1.500," ujar Marzuki, Kamis (6/3/2025).
Meski demikian, Marzuki memastikan bahwa anggaran pengadaan logistik PSU Palopo tidak akan mengalami perubahan signifikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tetap sama seperti sebelumnya.
"DPT tidak berubah, TPS juga tetap sama, hanya pergantian pasangan calon. Jadi, jumlah surat suara yang dicetak juga tidak mengalami perubahan signifikan," jelasnya.
Saat ini, tahapan terkait logistik PSU masih dalam proses awal, mengingat pendaftaran pasangan calon baru saja diumumkan. Namun, Marzuki optimistis bahwa pengadaan logistik bisa dilakukan dalam waktu yang terbatas.
"Pada Pilkada sebelumnya, pencetakan bisa selesai dalam hitungan hari. Apalagi untuk PSU ini, surat suara hanya untuk pemilihan Wali Kota, tidak ada pemilihan Gubernur," tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kemungkinan besar pencetakan surat suara PSU Palopo akan dilakukan oleh percetakan besar seperti Kompas atau Jawa Pos, yang memiliki kapasitas produksi dalam jumlah besar setiap harinya.
"Kami butuh pencetakan ratusan lembar per hari, dan hanya percetakan besar yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut," pungkas mantan Komisioner KPU Pangkep ini. (Yadi/B)