Peringatan May Day di Makassar Diwarnai Unjuk Rasa, Begini Tuntutan Buruh untuk Pemerintah 

  • Bagikan
Suasana aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, di depan kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kamis (1/5).

"Kita menyerukan bahwa ini bukan lagi sekadar peringatan, melainkan seruan perlawanan terhadap cengkraman sistem yang menindas," kata Said.

Dibeberkan Said, ancaman ini semakin dibuat buruk oleh potensi krisis ekonomi yang menghimpit kehidupan para pekerja. "Elit politik hari ini tanpa rasa malu mempertontonkan perilaku koruptif, kolusi, hingga nepotisme," cetusnya. 

Said kemudian menyinggung soal transparansi dalam pengesahan Undang-undang (UU) yang berdampak langsung pada kehidupan orang banyak. "Kebijakan penting diputuskan di balik pintu tertutup," Said menuturkan.

Kata Said, situasi ketenagakerjaan saat ini terperangkap dalam istilah darurat hukum. Salah satu alasan pada aksi kali ini menggabungkan kalimat, "Indonesia darurat."

"Hilangnya kepastian hukum setelah putusan MK terkait isu ketenagakerjaan semakin membuat parah kondisi tenaga kerja. Hukum yang seharusnya melindungi, justru mengancam masa depan pekerja," tandasnya. 

"Diam bukan pilihan, kita harus bangkit melawan ketidakadilan ini. Mau Day adalah alarm untuk bersatu bergerak untuk menuntut," tambahnya. 

Dibeberkan Said, pada aksi kali ini pihaknya membawa sedikitnya dua tuntutan. Meliputi sektor ketenagakerjaan dan petani hingga nelayan.

  • Bagikan