“Anak sulungnya ditemukan di kamar atas, pembantunya di kamar mandi, sementara dua anak laki-lakinya ditemukan di sumur rumah tetangga,” ungkap Ria.
Polisi kemudian mengevakuasi seluruh jenazah untuk divisum. Diperkirakan, pembunuhan terjadi sekitar pukul 10.00 WITA, sementara jenazah baru ditemukan menjelang magrib.
Asriani (43), warga lainnya, mengingat momen rekonstruksi yang digelar oleh kepolisian. Ia bahkan menyebut sempat terjadi insiden peluru nyasar yang mengenai seorang anak saat reka ulang berlangsung, membuat warga panik.
Tragedi Karunrung menjadi salah satu kasus pembunuhan paling keji dan mengguncang di Sulsel. Meski pelakunya telah ditangkap dan dihukum, kisah kelam ini tetap menjadi trauma kolektif yang sulit dilupakan oleh warga Makassar. (*)